Serangan Roket Tewaskan 5 Warga Sipil Suriah, Termasuk 1 Bocah

redaksiutama.com – Lima warga sipil tewas di Suriah barat laut ketika roket-roket ditembakkan ke sebuah kota yang dikendalikan oleh pasukan proksi Turki . Sebanyak tiga orang lainnya terluka parah dalam serangan roket pada Selasa (22/11/2022) tersebut.

Dilansir kantor berita AFP, Rabu (23/11/2022) kelompok pemantau perang Suriah, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan bahwa seorang bocah termasuk di antara yang tewas ketika roket-roket menargetkan pasar di Azaz tersebut.

Menurut kelompok pemantau yang berbasis di Inggris tersebut, roket-roket tersebut ditembakkan dari provinsi Aleppo, Suriah utara, yang dikendalikan oleh rezim Suriah dan pasukan Kurdi , tanpa mengidentifikasi siapa yang bertanggung jawab.

Seorang koresponden AFP di tempat kejadian di Azaz melihat tiga jasad, termasuk satu jasad yang tampak seperti anak kecil.

Ankara telah berulang kali melakukan serangan lintas batas terhadap posisi kelompok Kurdi di Suriah utara dalam beberapa hari terakhir.

Sebelumnya pada Selasa (22/11) pagi waktu setempat, tiga tentara pemerintah Suriah tewas dan beberapa lainnya terluka akibat bombardir Turki ke sebuah pangkalan udara, beberapa kilometer di selatan Azaz, kata Observatorium, yang memiliki jaringan luas sumber-sumber di dalam Suriah.

Sementara itu di wilayah Suriah timur laut, sebuah serangan drone atau pesawat tak berawak Turki menghantam pangkalan yang digunakan bersama oleh pasukan Kurdi dan koalisi pimpinan Amerika Serikat yang memerangi kelompok ISIS. Dua petempur pimpinan Kurdi tewas dalam serangan drone tersebut.

Sebelumnya pada Minggu (20/11), pesawat-pesawat tempur Turki melakukan serangan udara terhadap pangkalan-pangkalan militan Kurdi di Suriah dan Irak, menghancurkan 89 target, kata Kementerian Pertahanan Turki. Serangan udara itu dilakukan Turki sebagai pembalasan atas serangan bom di kota Istanbul yang menewaskan enam orang dan melukai 81 orang lainnya pekan lalu.

Otoritas Turki menyalahkan PKK atas ledakan Istanbul tersebut. Kelompok-kelompok Kurdi membantah bertanggung jawab atas ledakan bom pada 13 November tersebut.

error: Content is protected !!
Exit mobile version