Rusia Tahan 700 Orang Dalam Protes Anti Mobilisasi Parsial

redaksiutama.com – Rusia menahan lebih dari 700 orang dalam protes yang menentang mobilisasi parsial. Mobilisasi ini diketahui diperintahkan langsung oleh Presiden Vladimir Putin.

Dilansir AFP, Minggu (25/9/2022) kelompok pemantau polisi OVD-Info menghitung setidaknya 726 orang ditahan di 32 kota di seluruh Rusia. Hampir setengah dari mereka ditahan di Moskow, dalam demonstrasi menyusul mobilisasi parsial yang dirancang untuk mendukung operasi Rusia di Ukraina.

Disebutkan polisi dengan jumlah besar berjaga di daerah pusat Chistye Prudy di Moskow. Sebagian besar massa lewat atau berdiri diam -secara individu atau dalam kelompok kecil- untuk menghindari terlihat dan ditahan oleh polisi.

AFP melihat polisi menahan sekitar 20 orang.

“Kami bukan umpan meriam!” teriak seorang wanita, sementara petugas polisi membawanya pergi.

Di kota terbesar kedua di Rusia, Saint Petersburg, AFP melihat sebuah mobil polisi dengan sekitar 30 tahanan.

Seorang massa pengunjukrasa, Ilya Frolov, memegang papan bertuliskan “damai”.

“Saya ingin menyuarakan penentangan saya terhadap apa yang terjadi… Saya tidak ingin berperang demi Putin,” katanya.

“Saya menentang perang, dan menentang mobilisasi. Saya takut pada kaum muda,” kata Natalya Dubova, 70 tahun.

Diketahui, setelah Putin mengumumkan mobilisasi parsial pada hari Rabu, pihak berwenang Rusia menahan lebih dari 1.300 orang.

Pada protes hari Sabtu di Saint Petersburg, petugas polisi mengatakan melalui megafon bahwa pengunjuk rasa “melanggar aturan covid,”

error: Content is protected !!
Exit mobile version