Rusia Ngamuk, Jerman Kebut Kirim Sistem Pertahanan Canggih ke Ukraina

redaksiutama.com – Pemerintah Jerman bergegas mengirimkan sistem pertahanan udara yang telah lama dijanjikan, ke Ukraina setelah Rusia melancarkan rentetan serangan rudal ke negara tersebut. Sistem pertahanan udara itu disebut mampu melindungi sebuah kota secara keseluruhan.

Dilansir kantor berita AFP, Selasa (11/10/2022), menyebut serangan rudal terbaru Rusia sebagai “tercela”, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menulis di Twitter bahwa “kami melakukan segalanya untuk memperkuat pertahanan udara Ukraina “.

Sebelumnya pada bulan Juni lalu, Kanselir Jerman Olaf Scholz menjanjikan sistem Iris-T yang sangat modern yang disebutnya mampu melindungi satu kota besar dari serangan udara.

Pemerintah Jerman sebelumnya menyatakan akan melakukan pengiriman pertama sistem perisai rudal tersebut pada akhir tahun. Namun, kini Menteri Pertahanan (Menhan) Christine Lambrecht mengatakan yang pertama akan tiba di Ukraina dalam beberapa hari mendatang.

“Serangan roket terbaru di Kyiv dan banyak kota lain dengan jelas menggarisbawahi pentingnya pengiriman cepat sistem pertahanan udara ke Ukraina,” tutur Menhan Jerman itu.

Sistem Iris-T memiliki jangkauan perisai yang mencakup ketinggian 20 kilometer (12 mil) dan lebar 40 kilometer.

Tentara Jerman sendiri memiliki rudal-rudal T-Iris dalam persenjataannya, tetapi bukan sistem darat-ke-udara yang lengkap.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam akan memberikan respons yang ‘parah’ jika Ukraina melanjutkan serangan ke negaranya. Penegasan itu disampaikan setelah Putin menuduh Kiev mendalangi ‘aksi teroris’ di Jembatan Crimea dan Moskow melancarkan serangan rudal ke wilayah Ukraina.

“Tidak mungkin membiarkan itu (serangan Ukraina-red) tidak terjawab. Jika upaya-upaya serangan teroris terus berlanjut, balasan dari Rusia akan parah dan sesuai dengan tingkat ancaman yang diciptakan terhadap Federasi Rusia,” tegas Putin pada awal rapat dewan keamanan Rusia , seperti dilansir AFP dan kantor berita TASS, Senin (11/10/2022).

“Jangan ada keraguan tentang itu,” sebutnya.

Pernyataan itu disampaikan Putin setelah ledakan hebat mengguncang jembatan yang menghubungkan Crimea dengan daratan utama Rusia pada Sabtu (8/10) waktu setempat, yang memicu tiga korban tewas dan kerusakan parah. Crimea dicaplok dari Ukraina oleh Rusia tahun 2014 lalu, yang tidak diakui internasional.

Putin menyebut serangan itu menempatkan rezim Kiev setara dengan organisasi teroris internasional. Putin juga menyatakan Rusia telah melancarkan serangan besar-besaran terhadap target-target di Ukraina untuk merespons serangan itu.

“Pagi ini, atas saran Kementerian Pertahanan dan di bawah rencana Staf Jenderal Rusia, serangan besar-besaran oleh senjata presisi jarak jauh berbasis udara, laut dan darat telah dilancarkan terhadap fasilitas energi, komando militer dan komunikasi Ukraina,” sebut Putin dalam rapat pada Senin (10/10) waktu setempat.

error: Content is protected !!
Exit mobile version