redaksiutama.com – Pasukan Rusia meningkatkan serangan mortir dan artileri ke Kota Kherson, Ukraina . Rusia juga terus-menerus memberikan tekanan di sepanjang garis depan wilayah Ukraina itu.
Dilansir Reuters, Rabu (28/12/2022), Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan Rusia telah menembakkan 33 rudal dari beberapa peluncur roket dengan sasaran sipil di Kherson dalam 24 jam terakhir. Rusia sendiri membantah menargetkan warga sipil.
Pertempuran sengit juga terjadi di sekitar kota Bakhmut, Donetsk, yang dikuasai Ukraina. Sebagian besar wilayah itu telah hancur. Sementara di sekitar kota Svatove dan Kreminna, Luhansk, pasukan Ukraina berusaha mematahkan pertahanan Rusia.
Pejabat Ukraina menyebut sirene serangan udara juga terdengar di seluruh Ukraina pada Rabu (28/12) pagi waktu setempat, meskipun tak ada laporan tentang serangan rudal. Laporan di media sosial Ukraina mengatakan peringatan nasional mungkin telah diumumkan setelah jet Rusia yang di tempatkan di negara tetangga Belarus lepas landas.
Wakil Kepala Staf Zelensky mengatakan di Telegram bahwa pasukan Rusia menembaki tempat bersalin sebuah rumah sakit di Kherson, Kyrylo Tymoshenko. Dia menyebut tidak ada yang terluka dan staf serta pasien telah dipindahkan ke tempat penampungan. Reuters tidak dapat segera memverifikasi laporan tersebut.
Selain itu, Ukraina menyebut serangan Rusia menewaskan sedikitnya 10 orang dan melukai 58 lainnya di Kherson pada Sabtu lalu. Dalam laporan hari Rabu, Staf Umum Ukraina juga melaporkan penembakan Rusia lebih lanjut di wilayah Zaporizhzhia dan di wilayah Sumy dan Kharkiv di timur laut Ukraina . Reuters juga tidak dapat memverifikasi laporan medan perang.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan dalam update terbarunya tentang situasi militer di Ukraina bahwa Rusia kemungkinan telah memperkuat bagian Kreminna di garis depan, sebab secara logistik penting bagi Moskow dan telah menjadi relatif rentan menyusul kemajuan Ukraina baru-baru ini lebih jauh ke barat.
Selengkapnya pada halaman berikut.
Sementara itu, masih belum ada prospek pembicaraan untuk mengakhiri perang yang sekarang sudah memasuki bulan ke-11. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dengan penuh semangat mendorong rencana perdamaian 10 poin yang membayangkan Rusia sepenuhnya menghormati integritas teritorial Ukraina dan menarik semua pasukannya.
Akan tetapi, Kremlin kemudian menolak rencana tersebut dan menegaskan kembali pendiriannya bahwa Ukraina harus menerima aneksasi Rusia dari empat wilayah Ukraina: Luhansk dan Donetsk di timur, dan Kherson dan Zaporizhzhia di Selatan. Hal ini diumumkan pada bulan September setelah ‘referendum’ ditolak oleh Kyiv dan Barat.
“Tidak mungkin ada rencana perdamaian untuk Ukraina yang tidak mempertimbangkan realitas hari ini mengenai wilayah Rusia, dengan masuknya empat wilayah ke Rusia,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
“Rencana yang tidak memperhitungkan realitas ini tidak bisa damai,” imbuhnya.
Pasukan Rusia diketahui meninggalkan Kota Kherson bulan lalu dalam salah satu kemenangan paling signifikan Ukraina. Wilayah Kherson yang terletak di muara Sungai Dnipro dan berfungsi sebagai pintu gerbang ke Krimea yang dianeksasi Rusia, secara strategis penting.
Kegembiraan penduduk Kherson atas pembebasan kota dengan cepat berubah menjadi ketakutan di tengah penembakan Rusia tanpa henti dari tepi timur Dnipro, dan banyak yang telah melarikan diri.