redaksiutama.com – Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia membantah pasukan militernya menggunakan drone-drone buatan Iran dalam rentetan serangan di wilayah Ukraina. Ditegaskan Kremlin bahwa serangan itu dilancarkan dengan peralatan-peralatan Rusia.
Seperti dilansir Reuters dan Associated Press, Rabu (19/10/2022), para pemimpin Ukraina menuduh Rusia menggunakan drone-drone ‘kamikaze’ Shahed-136 buatan Iran dalam serangan-serangannya, termasuk di ibu kota Kiev. Drone ‘kamikaze’ atau drone bunuh diri itu akan meledak begitu mencapai target serangan.
Beberapa foto yang diposting ke media sosial menunjukkan drone dengan sayap berbentuk delta atau segitiga, yang mirip dengan model drone buatan Iran yang digunakan dalam serangan di Kiev pada Senin (17/10) waktu setempat.
Saat ditanya apakah Rusia menggunakan drone-drone Iran dalam operasinya di Ukraina, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov enggan mengonfirmasinya. “Kami tidak memiliki informasi seperti itu,” ucapnya.
“Peralatan Rusia dengan nomenklatur Rusia digunakan,” tegas Peskov dalam pernyataan kepada wartawan setempat.
“Semua pertanyaan lebih lanjut seharusnya disampaikan kepada Kementerian Pertahanan,” imbuhnya.
Kementerian Pertahanan Rusia belum memberikan tanggapan atas hal ini. Iran sendiri telah berulang kali membantah pihaknya mengirimkan pasokan drone ke Rusia.
Puing-puing dari setidaknya satu drone yang hancur di Ukraina menunjukkan nama Rusia, Geran-2. Namun laporan Associated Press menyebut drone Shahed-163 buatan Iran diduga telah diganti namanya menjadi Geran-2 oleh Rusia.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) dalam penilaiannya menyebut drone buatan Iran digunakan dalam rentetan serangan pada Senin (17/10) pagi di ibu kota Kiev. Juru bicara Gedung Putih Karinne Jean-Pierre menuduh Teheran berbohong ketika mengatakan Rusia tidak menggunakan drone buatan Iran di Ukraina.
Para pemimpin negara-negara Eropa menyebut penggunaan drone Iran menandai eskalasi serius dalam konflik dan harus memicu sanksi baru bagi Teheran.
Sedikitnya empat orang tewas akibat serangan drone Rusia yang menghantam gedung permukiman di Kiev pada Senin (17/10) waktu setempat. Wali Kota Kiev Vitalia Klitschko menyebut salah satu korban tewas merupakan seorang wanita yang sedang hamil.Selain di Kiev, serangan Rusia juga mengenai beberapa wilayah lainnya di Ukraina. Menteri Dalam Negeri Denys Monastyrskyi menyebut ada korban jiwa dalam serangan-serangan di kota-kota lainnya, namun dia tidak menyebut jumlah pastinya.Pasukan Rusia juga dilaporkan menargetkan infrastruktur penting di beberapa wilayah Ukraina pada awal pekan ini.