redaksiutama.com – Sepanjang tahun 2022, Korea Utara sudah beberapa kali menembakkan rudal balistik. Tembakan rudal ini memicu protes lantaran diarahkan ke Jepang hingga Korea Selatan.
Tercatat, Korea Utara pernah melepaskan rudal balistik ke arah Jepang pada Oktober 2022.
Dilansir dari AFP, Selasa (4/10/2022) pada 07.29 Senin (3/10) waktu setempat, sistem peringatan rudal negara itu diaktifkan, dengan layar yang menunjukkan penyiar nasional NHK beralih ke pesan peringatan.
“Korea Utara tampaknya telah meluncurkan rudal. Harap evakuasi ke gedung atau bawah tanah,” bunyi peringatan itu.
NHK mengatakan peringatan itu berlaku untuk dua wilayah utara Jepang. Sekitar pukul 8.00 pagi waktu setempat, kantor perdana menteri kemudian menyampaikan lewat Twitter, bahwa “Proyektil yang tampaknya seperti rudal balistik Korea Utara kemungkinan telah terbang di atas Jepang,”.
Sementara itu dalam sebuah pernyataan, penjaga pantai Jepang mengatakan rudal itu tampaknya telah mendarat di laut. Penjaga pantai juga memperingatkan kapal untuk tidak mendekati benda jatuh.
Perdana Menteri Fumio Kishida mengutuk keras terkait hal ini. Kishida menyebut rudal balistik yang diyakini melewati negaranya merupakan bentuk tindakan kekerasan.
“Sebuah rudal balistik diyakini telah melewati negara kami dan jatuh di Samudra Pasifik. Ini adalah tindakan kekerasan menyusul peluncuran rudal balistik baru-baru ini. Kami mengutuk keras ini,” kata Kishida kepada wartawan.
Baca berita selengkapnya di halaman berikutnya>>
Selanjutnya, salah satu dari tiga rudal balistik yang diluncurkan Korea Utara (Korut) pada Rabu (2/11) pagi waktu setempat, untuk pertama kalinya terdeteksi jatuh di dekat pantai Korea Selatan (Korsel).
Seperti dilansir Reuters, Rabu (2/11/2022), Kepala Staf Gabungan Korsel (JCS) melaporkan bahwa tiga rudal balistik jarak dekat terdeteksi diluncurkan oleh Pyongyang dari area pantai Wonsan menuju ke arah lautan pada Rabu (2/11) pagi, dengan salah satu rudal terjatuh di perairan sangat dekat dengan pantai Korsel.
Dilaporkan JCS bahwa salah satu rudal Korut terdeteksi mendarat di perairan berjarak hanya 26 kilometer sebelah selatan Garis Batas Utara (NLL), perbatasan maritim antar-Korea yang menjadi sengketa.
Rudal itu terdeteksi jatuh di perairan berjarak hanya 57 kilometer dari kota Sokcho, yang ada di pantai timur Korsel, dan berjarak 167 kilometer dari Pulau Ulleung. Peringatan serangan udara yang tergolong langka pun diaktifkan di Pulau Ulleung, dengan warga di pulau itu dievakuasi ke ruangan bawah tanah.
“Kami mendengar sirene sekitar pukul 08.55 waktu setempat dan kami semua di gedung itu turun ke tempat evakuasi di ruangan bawah tanah,” tutur seorang pejabat distrik Ulleung, yang tidak disebut namanya, kepada Reuters.
Korea Utara (Korut) kembali terpantau menembakkan rudal balistik dari wilayahnya. Rudal Korut itu dilaporkan oleh militer Korea Selatan (Korsel) dalam pernyataan pada Rabu (9/11) waktu setempat. Disebutkan militer Korsel bahwa rudal Korut itu ditembakkan ke perairan di sebelah timur wilayahnya.
“Korea Utara menembakkan sebuah rudal balistik yang tidak ditentukan jenisnya, ke arah Laut timur,” demikian pernyataan terbaru Kepala Staf Gabungan Korsel, merujuk pada perairan yang juga dikenal sebagai Laut Jepang.
Secara terpisah, Jepang juga mengonfirmasi telah mendeteksi aktivitas peluncuran terbaru Korut. Dalam pernyataan via Twitter, pemerintah Jepang menyebut Pyongyang ‘telah meluncurkan apa yang diduga sebuah rudal balistik’.
Peluncuran rudal Korut itu dilakukan saat Amerika Serikat (AS) tengah melakukan penghitungan suara dalam pemilu sela yang digelar 8 November waktu setempat, untuk menentukan anggota House of Representatives atau DPR dan Senat.
Militer Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat membalas rudal Korut. Keduanya menembakkan rentetan rudal ke laut sebagai tanggapan atas penembakan rudal balistik Korea Utara di atas wilayah Jepang.
Dilansir kantor berita AFP, Rabu (5/10/2022), militer Korsel menyatakan bahwa pihaknya militer dan Amerika Serikat melakukan latihan bersama sebagai tanggapan, menembakkan rudal darat-ke-darat ke Laut Timur, juga dikenal sebagai Laut Jepang.
Kepala Staf Gabungan militer Korsel menyatakan, dalam latihan bersama itu, militer kedua negara menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ATACMS ke laut “untuk secara tepat menyerang target virtual.”
“Ini menunjukkan kemampuan dan kesiapan untuk menetralisir asal provokasi sambil mempertahankan postur pemantauan yang konstan,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Militer Korsel juga mengkonfirmasi bahwa sebuah rudal Korea Selatan gagal segera setelah diluncurkan dan jatuh, tanpa menimbulkan korban.
Download report Year in Review 2022 di sini.