redaksiutama.com – Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkap fokus terbaru Rusia di Ukraian saat ini.
Dia mengatakan pada Selasa (26/9/2022) bahwa Rusia ingin “menyelamatkan orang-orang” di empat wilayah Ukraina yang dikuasai Moskwa.
Pernyataan Putin ini nyatanya muncul pada hari terakhir pemungutan suara aneksasi di empat wilayah tersebut.
Pemungutan suara itu telah dikecam sebagai tipuan oleh para pemimpin Barat.
Jika empat wilayah tersebut memilih untuk bergabung dengan Rusia, Moskwa akan mengeklaim kedaulatan atas sekitar 20 persen Ukraina, termasuk Crimea yang telah lebih dulu dicaplok atau dianeksasi pada 2014.
“Menyelamatkan orang-orang di semua wilayah di mana referendum ini berlangsung adalah fokus perhatian seluruh masyarakat kita dan seluruh negara,” kata Putin dalam pertemuan yang disiarkan televisi dengan para pejabat Rusia lain, dikutip dari AFP.
Jajak pendapat aneksasi yang diselenggarakan oleh otoritas yang didirikan Kremlin di empat wilayah Ukraina, yakni Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzia akan ditutup pada hari Selasa ini.
Pengamat mengatakan serangan balasan baru-baru ini, yang melihat keberhasilan penting bagi tentara Ukraina, mendorong Putin untuk maju dengan pemungutan suara guna memperkuat otoritas Rusia di Ukraina.
Kremlin memperingatkan pada Selasa bahwa Pemungutan suara di wilayah Ukraina yang sebagian besar dikendalikan pasukan Rusia akan memiliki implikasi keamanan.
Sebab, Moskwa akan menggunakan senjata nuklir dan semua cara yang tersedia untuk mempertahankan wilayahnya.
Kyiv dan sekutunya mengatakan bahwa Barat tidak akan pernah mengakui hasil referendum empat wilayah Ukraina, yang dikecam sebagai referendum palsu.
Dalam pemungutan suara ini, pejabat pro-Rusia terpilih dilaporkan membawa surat suara dari pintu ke pintu dengan ditemano oleh pasukan bersenjata Rusia dalam banyak kasus.
Hasil referendum kemungkinakan akan diketahui pada Selasa malam dan akhir pekan ini.
Sementara itu, Kantor berita Rusia, TASS melaporkan Putin kemungkinan akan menyatakan empat wilayah Ukraina tersebut secara resmi menjadi bagian dari Rusia pada Jumat (30/9/2022).