redaksiutama.com – Presiden Rusia Vladimir Putin langsung mengambil langkah usai insiden ledakan yang merenggut nyawa 3 orang korban terjadi di jembatan Crimea . Putin kini memperketat keamanan atas sejumlah infrastruktur di antara Crimea dan Rusia.
Seperti dilansir APNews, Minggu (9/10/2022), sampai saat ini tidak ada pihak yang bertanggung jawab atas ledakan yang menewaskan tiga orang itu di simbol kekuatan Rusia tersebut. Namun demikian, ketua parlemen regional, yang didukung Rusia di Crimea, menuduh Ukraina dalangnya.
Akan tetapi pihak Moskow tidak menyalahkan Ukraina meski pejabat Ukraina telah berulang kali mengancam akan menyerang jembatan. Ukraina juga beberapa kali memuji kehancuran yang terjadi di wilayah Rusia.
Ledakan itu, yang menurut pihak berwenang Rusia disebabkan oleh sebuah bom truk, berisiko menyebabkan eskalasi tajam dalam perang delapan bulan antara Rusia dan ukraina. Beberapa anggota parlemen Rusia menyerukan Presiden Vladimir Putin untuk mendeklarasikan “operasi kontraterorisme”, menghilangkan istilah “operasi militer khusus”.
Menanggapi desakan tersebut, Putin lantas menandatangani dekrit pada Sabtu (8/10) malam kemarin demi memperketat keamanan untuk jembatan dan infrastruktur energi antara Crimea dan Rusia. Putin juga menempatkan layanan keamanan federal Rusia, FSB, yang bertanggung jawab atas upaya tersebut.
Kemudian, beberapa jam setelah ledakan, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa kepala angkatan udara Jenderal Sergei Surovikin sekarang akan memimpin semua pasukan Rusia di Ukraina. Surovikin, yang pada musim panas ini ditugaskan untuk memimpin pasukan di Ukraina selatan, telah memimpin pasukan Rusia di Suriah dan dituduh mengawasi pemboman yang menghancurkan sebagian besar Aleppo.
Sebelumnya diberitakan, para penyelidik Rusia melaporkan tiga orang tewas akibat ledakan yang mengguncang jembatan Crimea. Pemilik truk yang meledak di ruas jalanan yang ada di jembatan yang menghubungkan Crimea dengan daratan Rusia itu telah diidentifikasi.
“Menurut informasi awal, tiga orang tewas,” sebut Komisi Investigasi Rusia dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Sabtu (8/10).
Disebutkan Komisi Investigasi Rusia bahwa dua jenazah korban di antaranya, seorang pria dan seorang wanita, telah dievakuasi dari lautan di bawah jembatan. Keduanya diduga merupakan ‘para penumpang dari sebuah mobil yang berada di dekat truk yang meledak’.
Tidak dijelaskan lebih lanjut soal korban tewas ketiga. Hanya disebutkan bahwa identitas ketiga korban tewas itu tengah dikonfirmasi lebih lanjut.