redaksiutama.com – Paus Emeritus Benediktus XVI meninggal dunia di usia 95 tahun pada Sabtu (31/12) waktu setempat, atau nyaris satu dekade setelah beliau mengundurkan diri tahun 2013 lalu. Benediktus menjadi Paus pertama sejak Abad Pertengahan, atau dalam enam abad terakhir, yang mundur sebagai pemimpin Gereja Katolik sedunia.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (31/12/2022), Benediktus yang berasal dari Jerman dan memiliki nama lahir Joseph Razinger ini menjalani kehidupan yang tenang di kediamannya, Biara Mater Ecclesiae, yang ada di kompleks Vatikan setelah secara mengejutkan mengumumkan pengunduran diri pada Februari 2013 lalu.
Kondisi kesehatannya diketahui telah menurun sejak lama, hingga pada Rabu (28/12) waktu setempat, Vatikan mengungkapkan kondisi Benediktus memburuk. Paus Fransiskus bahkan menyerukan umat Katolik sedunia untuk mendoakan Benediktus.
Juru bicara Vatikan, Matteo Bruni, mengumumkan pada Sabtu (31/12) bahwa Benediktus meninggal dunia di kediamannya pada pukul 09.34 waktu setempat.
Meninggalnya Benediktus, di sisi lain, mengakhiri situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya di mana dua ‘pria berjubah putih’ — Benediktus dan Fransiskus — hidup berdampingan di kompleks Vatikan.
Sementara tidak ada panduan untuk mantan Paus, pemakaman Benediktus diperkirakan akan digelar di Vatikan dan dipimpin oleh Paus Fransiskus sendiri.
Tahun 2005 lalu, jenazah Yohanes Paulus II — Paus terakhir yang meninggal — disemayamkan sebelum misa pemakaman digelar di Alun-alun St Peter dan dihadiri satu juta orang, termasuk para kepala negara.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Lihat juga Video: Paus Fransiskus Minta Putin Hentikan Perang di Ukraina
Kepemimpinan Paus Benediktus Diwarnai Skandal dan Pertengkaran
Benediktus yang lahir pada 16 April 1927 silam di Marktl am Inn di Bavaria, berusia 78 tahun ketika menggantikan Yohanes Paulus II sebagai Paus pada April 2005. Dia menjadi Paus pertama dari Jerman untuk era modern.
Benediktus hampir sepenuhnya menarik diri dari pandangan publik saat kondisi kesehatannya dilaporkan menurun, dengan sejumlah foto menunjukkan kondisinya yang mulai renta.
Tahun 2013 lalu, Benediktus mengutip soal kesehatan fisik dan mentalnya yang menurun saat mengumumkan pengunduran dirinya. Benediktus menjadi Paus pertama yang mengundurkan diri sebagai pemimpin Gereja Katolik sedunia, sejak Gregory XII tahun 1415 silam.
Bendiktus merupakan seorang teolog yang brilian, namun kepemimpinannya sebagai Paus diwarnai pertengkaran di dalam Vatikan dan skandal pelecehan seks terhadap anak-anak oleh para pastor yang mengguncang Gereja Katolik sedunia, di mana Benediktus dikritik karena kurangnya kepemimpinan.
Skandal pelecehan membayangi bulan-bulan terakhir Paus Benediktus, terutama setelah laporan yang memberatkan Gereja Katolik Jerman pada Januari 2022 menuduhnya secara pribadi gagal menghentikan empat pastor pelaku pelecehan seksual ketika menjabat Uskup Agung Munich pada tahun 1980-an silam.
Benediktus membantah telah melakukan kesalahan dan Vatikan sangat membelanya sebagai Paus pertama yang meminta maaf atas skandal tersebut. Disebutkan juga bahwa Benediktus menyampaikan ‘penyesalan mendalam’ dan menemui para korban.
Selain diwarnai pertengkaran dan skandal, kepemimpinan Benediktus juga diwarnai rentetan kontroversi, mulai dari komentar yang memancing kemarahan umat Muslim sedunia hingga skandal pencucian uang di bank Vatikan dan skandal yang membuatnya malu secara pribadi ketika tahun 2012, pelayannya membocorkan dokumen rahasia ke media.
Meskipun menyatakan akan hidup ‘tersembunyi dari dunia’ usai mengundurkan diri, Benediktus berulang kali mengintervensi masalah-masalah utama yang dihadapi gereja melalui buku, wawancara dan artikel-artikel.
Pada Januari 2020, Benediktus secara terang-terangan menentang gagasan untuk mengizinkan pastor menikah. Setahun sebelumnya, dia menyalahkan skandal pelecehan oleh para pastor pada adanya revolusi seksual tahun 1960-an dan runtuhnya keyakinan di Barat.