redaksiutama.com – Presiden Kirgisztan Sadyr Zhaparov optimistis Partai Komunis Cina (CPC) akan selalu mendapat dukungan dari rakyat karena memperjuangkan kebahagiaan dan peremajaan bagi bangsa dan masyarakat Cina.
“Kami mengetahui bahwa Partai Komunis Cina menganggap perjuangan untuk mewujudkan kehidupan yang bahagia bagi rakyat Cina dan peremajaan bangsa Cina sebagai prioritas, tujuan, dan misi bersejarah utamanya,” kata Zhaparovdalam wawancara tertulis dengan Xinhua dan sejumlah media Cina lainnya belum lama ini.
Dia mengatakan hal itu terlihat jelasdalam perjuangan bangsa Cina memerangi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.
“Jika sebuah partai didorong oleh tujuan tanpa pamrih, berjuang demi kepentingan bersama, kemakmuran (dan) kesejahteraan rakyat; maka partai itu akan selalu didukung oleh rakyat,” tambahnya.
Sejak didirikan pada 1921, CPC telah melewati jalur pembangunan yang gemilang, kata Zhaparov. Di bawah kepemimpinan CPC, Cina berhasil meraih berbagai pencapaiannya saat ini di bidang politik, ekonomi, sosial, dan pembangunan lainnya.
Selama lebih dari 40 tahun, Cina berhasil mengimplementasikan kebijakan reformasi dan keterbukaannya, meningkatkan taraf hidup masyarakat, serta meningkatkan wibawanya di mata dunia, menurut Zhaparov.
Di 2021, katanya,Cina mencapai target 100 tahun pertama untuk membentuk masyarakat yang cukup makmur di segala bidang. Selain itu, secara historis, Cina mampu mengatasi masalah kemiskinan absolut, bahkan telah menjadi perekonomian terbesar kedua di dunia sekaligus contoh bagi dunia, katanya.
Zhaparov menjelaskan Inisiatif Pembangunan Global, yang diajukan oleh Presiden Cina Xi Jinping, sejalan dengan tren zaman dan aspirasi masyarakat di semua negara, yakni hasrat untuk perdamaian, kerja sama, dan pembangunan.
CPC, yang mengutamakan kesehatan dan keselamatan masyarakat, mengambil berbagai langkah secara tepat waktu dan aktif dalam upaya memerangi penyebaran pandemi COVID-19. Berkat upaya-upaya tersebut, Cina menjadi salah satu negara pertama di dunia yang berhasil mengendalikan pandemi COVID-19 dan mewujudkan pemulihan ekonomi.
Sebelumnya, padaFebruari, Zhaparov menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing dan mengaku terkesan dengan slogan resmi ajang olahraga tersebut, yakni “Bersatu demi Masa Depan Bersama” (Together for a Shared Future).
“Ini adalah seruan bagi masyarakat internasional untuk membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia. Baik negara kecil maupun besar, dalam konteks globalisasi, kita semua memiliki satu masa depan dan satu takdir. Semua isu dan tantangan di masa ini saling terkait dan kita harus menyelesaikannya bersama melalui dialog dan kerja sama, (serta) menghormati kepentingan masing-masing,” jelasnya.
Dia juga mengatakan bahwa Kirgizstan merupakan salah satu negara pendukung sekaligus partisipan pertama dari kerja samaInisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative).
“Saya ingin menyampaikan bahwa Kirgizstan mendukung Inisiatif Pembangunan Global dan bersedia memberikan kontribusi dalam implementasi inisiatif tersebut,” ujar Zhaparov.
Hubungan diplomatik antara Kirgizstan dan Cina memasuki peringatan ke-30 pada 5 Januari 2022 lalu.
“Saat ini, hubungan Kirgizstan dan Cina berkembang pesat dan berada di level tinggi, yang mencakup bidang politik, ekonomi, (dan) budaya,” tambah Zhaparov.
Hubungan Kirgizstan dan Cina telah diuji oleh waktu dan berkembang menjadi kemitraan strategis yang komprehensif, imbuhnya.
“Kini, kami tengah menikmati buah dari kemitraan tersebut, yaitu peningkatan rasa saling percaya di bidang politik antara kedua negara, pengembangan kerja sama yang aktif di bidang keamanan, dan perluasan kerja sama ekonomi dan perdagangan,” katanya.
Sementara itu, dikancah internasional, lanjutnya, kedua negara saling memberikan dukungan terkait sejumlah isu yang menjadi kekhawatiran masing-masing serta menjalin kerja sama dalam sejumlah kerangka, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO), Konferensi tentang Interaksi dan Upaya untuk Membangun Kepercayaan di Asia (Conference on Interaction and Confidence Building Measures in Asia), serta mekanisme kerja sama Cina dan Asia Tengah.
Di tengah situasi internasional yang berubah dengan cepat serta meningkatnya faktor-faktor yang tidak stabil, kata Zhaparov, kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra usulan Presiden Xi telah menciptakan kondisi untuk menjaga perdamaian dan stabilitas regional.
Dia menekankan bahwa Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra memberikan peluang kepada kawasan Asia Tengah untuk menyelesaikan tugas strategis terkait akses langsung menuju pelabuhan laut dan mengubah kawasan itu menjadi persimpangan jalan raya lintas benua dari timur ke barat serta dari utara ke selatan.
Terkait hal itu, implementasi proyek jalur kereta Cina-Kirgizstan-Uzbekistan akan menjadi langkah penting bagi potensi perkembangan transportasi di kawasan tersebut, kata Zhaparov.
“Dalam beberapa tahun terakhir, dengan bantuan Cina, Kirgizstan telah mengimplementasikan serangkaian proyek di bidang infrastruktur, transportasi, energi, perawatan medis, pendidikan, irigasi, dan sejumlah bidang lainnya. Perlu diketahui bahwa berbagai peluang untuk memperkuat kerja sama praktis antara Kirgizstan dan China bersifat unik, (dan) implementasi konjugasi strategi pembangunan kedua negara tersebut memenuhi kepentingan dasar kedua pihak,” kata Zhaparov.
Dia mengatakan bahwa saat ini fokus pembangunan nasional Kirgizstan terletak pada pembangunan ramah lingkungan, inovasi, serta ekonomi digital dan kreatif. Kirgizstan berniat untuk memperkuat kerja sama dengan para mitra Cina di bidang-bidang tersebut.
“Saya yakin bahwa perluasan kerja sama perdagangan, ekonomi, dan investasi yang saling menguntungkan antara kedua negara yang berada di sepanjang Jalur Sutra kuno akan berkontribusi terhadap penguatan stabilitas, dialog politik, dan kemajuan ekonomi di kawasan tersebut,” ujar Zhaparov.