redaksiutama.com – Menteri Keamanan Israel Itama Ben-Gvir mengunjungi Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur pada Selasa, 3 Januari 2023. Kunjungan itu mendapatkan kecaman dari beberapa negara.
Tak hanya kecaman, kunjungan Menteri Israel ke Masjid Al Aqsa itu juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan diplomat negara-negara Arab. Kunjungan itu dikhawatirkan memicu konflik hingga perang seperti dua tahun lalu.
Menariknya, Amerika Serikat ikut mengutuk kunjungan Menteri Israel itu. “AS berdiri teguh untuk pelestarian status quo sehubungan dengan tempat-tempat suci di Yerusalem,” ujar Juru Bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, dikutip Pikiran-rakyat.com dari Middle East Eye pada 4 Januari 2023.
“Setiap tindakan sepihak yang membahayakan status quo tidak dapat diterima,” ujarnya menambahkan.
Yordania juga mengutuk kunjungan itu. “Yordania mengutuk keras penyerbuan masjid Al-Aqsa dan melanggar kesuciannya,” ujar Kementerian Luar Negeri Yordania melalui pernyataan resminya.
Palestina menjadi negara pertama yang mengutuk kunjungan Menteri Israel itu. “(Kunjungan Menteri Israel ) adalah provokasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, sehingga dapat ancaman serius di wilayah konflik,” ujar Kementerian Luar Negeri Palestina,
Di sisi lain, Ben-Gvir menilai kunjungannya ke Masjid Al Aqsa sebagai isyarat bahwa mereka tidak akan menyerah menghadapi Hamas yang dianggap mereka sebagai ancaman.
“Kita tak harus tunduk kepada Hamas . Pemerintah kami tak akan menyerah atas ancaman Hamas ,” ujar Ben-Gvir saat itu.
China dan Uni Emirat Arab (UEA) sepakat menyerukan pertemuan Dewan Keamanan PBB untuk membahas kunjungan Menteri Keamanan Israel ke Masjid Al Aqsa .
“Tidak akan ada diskriminasi dalam pemerintahan saya, dan orang Yahudi akan datang dan mengunjungi Temple Mount dengan leluasa. Kami menjelaskan kepada Hamas bahwa kami tidak menyerah, kami tidak menyerah, kami tidak gentar,” sebutnya.***