Perusahaan energi India bekerja sama kembangkan pasar karbon

redaksiutama.com – Sejumlah perusahaan energi hijau India bersama-sama mengembangkan pasar kredit karbon untuk membantu mencapai tujuan transisi energi.

Perusahaan energi yang bekerja sama itu antara lain Adani Greens, yang dimiliki oleh Grup Adani milik miliarder Gautam Adani, dan perusahaan penyeimbang karbon seperti EKI Energy Services.

India adalah salah satu penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia, dan negara itu bertujuan untuk mencapai emisi nol bersih pada 2070.

Perdana Menteri Narendra Modi ingin India menjadi pusat industri sambil masih terus mengurangi emisi karbonnya sebesar 60 juta ton per tahun hingga 2030. Modi menyoroti pentingnya pasar perdagangan karbon yang kuat.

“Pasar domestik yang terbentuk secara serempak dan konsultasi erat dengan para pemangku kepentingan industri terkait dapat sangat mempercepat transisi energi India untuk menjadi netral karbon,” kata Manish Dabkara, presiden Asosiasi Pasar Karbon India yang baru dibentuk, kepada media pada Selasa (11/10).

Dabkara adalah pemilik EKI Energy Services, yang bergerak dalam bisnis penyeimbangan karbon.

Sejumlah perusahaan yang tergabung dalam asosiasi tersebut termasuk Hero Future Energies, Ayana Renewable Power, Virescent Infra yang adalah bagian dari perusahaan ekuitas swasta global KKR, dan beberapa perusahaan lainnya.

Asosiasi itu bermaksud untuk bertindak sebagai mediator antara pemerintah dan industri dalam memfasilitasi perdagangan kredit karbon yang akan menyiratkan peningkatan pertumbuhan netral karbon, kata Dabkara.

Majelis rendah parlemen India meloloskan rancangan undang-undang (RUU) Konservasi Energi (Amandemen) 2022 pada Agustus yang bertujuan untuk membangun perdagangan karbon.

Di bawah skema perdagangan karbon, pemerintah dan entitas swasta dapat memperoleh kredit karbon dengan mengurangi emisi gas rumah kaca mereka. Kredit yang sama dapat dibeli dan dijual di pasar karbon.

Sumber: Reuters

error: Content is protected !!