Peru Musnahkan 37.000 Unggas karena Flu Burung

redaksiutama.com – Pihak berwenang Peru telah memusnahkan sedikitnya 37.000 unggas di sebuah peternakan ayam karena flu burung .

Badan Kesehatan Pertanian Nasional Peru SENASA pada Kamis (1/12/2022) mengatakan, setelah sebelumnya menyerang satwa liar di beberapa wilayah negara, wabah flu burung di Peru kali ini terjadi di sebuah peternakan di Huacho, utara Lima.

“Semua unggas telah disembelih, fokus penularan ini telah diakhiri di sebuah peternakan kecil di Huacho, dengan populasi sekitar 37.000 unggas,” kata Kepala Pengendalian Penyakit SENASA, Jorge Mantilla, dikutip oleh kantor berita negara Andina.

Dia menyebut, membunuh unggas yang terinfeksi adalah bagian dari protokol pengendalian wabah flu burung.

“Tujuannya untuk mencegah penyakit yang sangat mematikan pada burung itu menyebar ke lokasi lain,” kata dokter hewan Mantilla.

Sekitar 14.000 burung laut, sebagian besar pelikan, telah mati akibat flu burung di Peru dalam beberapa pekan terakhir.

Selain penyembelihan unggas di Huacho, pemusnahan lainnya dilakukan di kota Lambayeque, di Peru utara, di mana sekitar 700 unggas disembelih untuk mencegah penyebaran virus.

Asosiasi Unggas Peru mengesampingkan bahwa wabah itu membuat konsumsi burung dan telur di Peru dalam risiko.

Peru mengumumkan keadaan darurat kesehatan nasional selama 90 hari pada Rabu (30/11/2022), setelah mengonfirmasi kasus flu burung H5N1 pada unggas yang dibudidayakan di peternakan.

Menurut SENASA, penyakit ini ditularkan dari burung liar yang datang dari Amerika Utara dan mencapai Patagonia.

Wabah pertama flu burung di Amerika terjadi di Kanada pada tahun lalu, dan pada Januari 2022 virus terdeteksi di Amerika Serikat, yang memengaruhi produksi unggas, menurut otoritas Peru.

Flu burung adalah penyakit yang belum ada obatnya atau pengobatannya. Penyakit ini menyebabkan kematian yang tinggi pada unggas liar dan domestik seperti bebek, ayam, dan kalkun.

error: Content is protected !!