Pentagon Teken Kesepakatan Senilai 1,2 Miliar Dolar AS untuk Sistem Pertahanan Udara Ukraina

redaksiutama.com – Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) mengumumkan bahwa kontrak senilai 1,2 miliar dolar AS untuk memproduksi 6 Sistem Rudal Permukaan ke Udara Tingkat Lanjut Nasional (NASAMS) Ukraina, telah diberikan kepada konglomerat pertahanan Raytheon.

Bantuan ini diberikan di tengah aksi perlawanan Ukraina terhadap invasi yang dilakukan Rusia .

“Pekerjaan akan dilakukan di Tewksbury, Massachusetts , dengan perkiraan tanggal penyelesaian 28 November 2025,” kata Departemen Pertahanan AS , dalam sebuah pernyataan pada Rabu kemarin.

Dikutip dari laman Russia Today, Kamis (1/12/2022), Ukraina sejauh ini telah menerima 2 dari 8 unit NASAMS yang dijanjikan oleh AS.

Sistem yang tersisa diharapkan akan dikirim ke Ukraina setelah dibangun.

Selain baterai itu sendiri, kontrak tersebut mencakup peralatan dan suku cadang terkait, bersamaan dengan pelatihan dan dukungan logistik untuk militer Ukraina.

Kesepakatan tersebut didanai di bawah apa yang disebut sebagai Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina (USAI), yang memungkinkan pemerintahan Presiden AS Joe Biden untuk mendapatkan senjata dari industri pertahanan, alih-alih mengambilnya dari stok militer AS yang ada.

Ukraina mengaku sangat membutuhkan sistem pertahanan udara, hal itu karena serangan rudal skala besar Rusia baru-baru ini terhadap sasaran militer dan infrastruktur energi.

Rusia telah meningkatkan tekanan terhadap Ukraina sejak 10 Oktober lalu, saat menuduh negara yang dipimpin Presiden Volodymyr Zelenskyy itu menggunakan ‘taktik teroris’ dan menargetkan infrastruktur Rusia , termasuk Jembatan Krimea yang strategis.

Pentagon mengklaim bahwa sistem NASAMS yang baru disediakan, sejauh ini menunjukkan tingkat keberhasilan 100 persen dalam mencegat rudal Rusia di Ukraina.

AS yang sejauh ini diketahui menjadi pendukung utama Ukraina selama konflik dengan Rusia , memberikan pemerintahan Zelenskyy bantuan militer senilai lebih dari 19,8 miliar dolar AS termasuk perangkat keras canggih seperti peluncur roket ganda HIMARS, howitzer M777 dan drone tempur.

Rusia telah lama mengkritik pasokan senjata AS dan sekutunya ke Ukraina, dan mengatakan ereka hanya memperpanjang konflik dan meningkatkan risiko konfrontasi langsung antara NATO dan Rusia .

Bukan Rusia, Presiden Polandia Tuding Ukraina Serang Rudal Tewaskan 2 Orang hingga Picu NATO Marah

Privacy Policy

We do not collect identifiable data about you if you are viewing from the EU countries.For more information about our privacy policy, click here

Bukan Rusia, Presiden Polandia Tuding Ukraina Serang Rudal Tewaskan 2 Orang hingga Picu NATO Marah

Rusia Tembak 70 Rudal ke Ukraina, Zelensky Ngamuk & Ngadu PBB soal Serangan Moskow di Musim Dingin

KTT G20 Rampung, Rusia Langsung Bantai Berbagai Kota Ukraina, Odesa dan Dnipro Porakporanda

Amerika Serikat Ikut-ikutan Jerman Batalkan Pengiriman Rudal Patriotik ke Ukraina Gegara Hal Ini

Melempem, Rusia Kehabisan Senjata Tapi Gencar Serang Ukraina Meski Pakai Rudal Tua Tanpa Peledak

Bom Presisi Murah Amerika Serikat Dikirim Pentagon Demi Bantu Ukraina, Apakah Bisa Usir Rusia?

Menteri Kesehatan: Penyediaan RS Layanan Madya di 514 Kabupaten/Kota di 2024 Belum Bisa Dicapai

Apri/Fadia Dinyatakan Masuk BWF World Tour Finals 2022, Perwakilan Indonesia Main di Semua Sektor

Terungkap Tersangka Racuni 1 Keluarga di Magelang Pakai Sianida 2 Sendok, Polisi: Sudah Mematikan

Terkuak Masa Lalu Dhio Bunuh Keluarga di Magelang, Sejak Kecil Dimanja, Berubah setelah Kecelakaan

CCTV di Rumah Ferdy Sambo Ternyata Dimatikan secara Paksa 26 Kali, Diperiksa Catatan Digital Hilang

Sosok Eks Presiden China Jiang Zemin Wafat di Usia 96 Tahun, Bawa Ekonomi Negara Meledak 1 Dekade

error: Content is protected !!