redaksiutama.com – Pemerintah diharapkan segera mengajukan lisensi ekspor agar mendapatkan izin dari Amerika Serikat (AS) untuk menindaklanjuti program KFX/IFX, di program kerja sama pertahanan Pemerintah RI dan Republik Korea.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Indonesia (Sekjen Kemenhan RI) periode 2010-2013, Marsdya TNI (Purn.) Eris Herryanto mengatakan Kementerian Luar Negeri perlu mengajukan lobi-lobi kepada Department of State AS agar memberikan export licenses, demi kemandirian industri pertahanan dalam negeri Indonesia.
“Pemerintah dalam hal ini Kemlu harus mengajukan kepada department of state AS untuk memberikan export licenses. Ini perlu ada permohonan dan lobi-lobi tentang ini,” kata Eris dalam workshop yang diselenggarakan FPCI dan Korea Foundation (KF) di kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa (11/10/2022).
Marsdya Eris mengatakan sejak awal export licenses menjadi hambatan bagi Indonesia dalam program KFX/IFX, karena pihak Korea mendapatkan teknologi dari AS.
Dalam sistem yang berlaku di AS, menjual peralatan maupun teknologi dari AS kepada siapapun harus mendapatkan izin lisensi ekspor atau export license dan pengajuannya cukup memakan waktu.
Saat ini ada sekitar 129 teknologi kunci, sementara pihak AS tidak memberikan 4 teknologi kunci kepada pihak manapun. Sedangkan AS tidak memberikan 9 teknologi kepada Indonesia.
Masalah yang sangat krusial lainnya adalah bahwa Pemerintah AS tidak memberikan export license kepada indonesia dalam bentuk LRU atau teknologi yang lain.
Padahal LRU dan teknologi-teknologi yang lain sudah mulai digunakan di prototipe. Hal ini yang membuat hambatan kerja sama Indonesia dengan Korea dalam program KFX/IFX.
“Di awal TAA, kita mendapat support penuh dari korea, belajar dari korea jg mendapatkan awal-awal TAA sebelum tahun 2000an atau saat membuat T50 dan KF-16 itu mereka juga berupaya untuk mendapatkan export licence dan pengalaman itu diberikan kepada kita. Jadi kita dapat support dari Korea. Saran saya Kemlu mengajukan permohonan untuk export licence,” ujarnya.
KFX/IFX merupakan program pengembangan bersama yang dilaksanakan Korsel dengan RI yang perjalanannya cukup panjang, diawali dengan penandatangan Letter of Intent (LOI) oleh kedua negara pada tahun 2009.
Dalam prosesnya kerja sama ini juga mengalami renegosiasi hingga akhirnya berhasil mencapai kesepakatan yang lebih solid pada 2021, tepatnya pada November, secara musyawarah ketika kedua pihak telah merumuskan kembali sebuah joint agreement.
Baru-baru ini, uji terbang KF-21 Boramae di Korea Selatan disaksikan langsung oleh Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan), M Herindra dalam Upacara Perayaan KFX/IFX di Sacheon Air Base, Korsel pada Rabu (28/9/2022).
Jepang Jatuhkan Sanksi ke Rusia, Kini Makin Luas, Tak Hanya Ekspor Barang tapi Organisasi Terkena
Privacy Policy
We do not collect identifiable data about you if you are viewing from the EU countries.For more information about our privacy policy, click here
Jepang Jatuhkan Sanksi ke Rusia, Kini Makin Luas, Tak Hanya Ekspor Barang tapi Organisasi Terkena
Momen KSAD Dudung Temui Menhan Prabowo Subianto, Terima Perintah Jokowi Bangun Pertahanan Nasional
Bima Sakti Soroti Pertahanan Timnas Indonesia Meski Taklukkan UEA di Kualifikasi Piala Asia U-17
Tarian Kemenangan Pasukan Ukraina Berhasil Rebut Kota Lyman, Kibarkan Bendera & Kepung Militer Rusia
Pasukan Ukraina Berhasil Rebut Kota Kunci Donetsk Lyman, Kibarkan Bendera dan Selebrasi Tarian
Bantah Tudingan Kirim Senjata untuk Rusia, Korut Minta AS untuk Tak Sembarangan Bicara
KJRI Houston Pantau Proses Hukum WNI Korban Penembakan di AS, Pastikan Remaja Pelaku Dihukum Tegas
Drone Iran Shahed-136 Diduga Ikut Bombardir Ibu Kota Ukraina, Dulu Diremehkan Kini Bak Malaikat Maut
Ferdy Sambo Bawa Buku Hitam di Kejagung, Pengacara Tak Tahu Isinya Bagan Konsorsium 303 atau Bukan
Bareskrim Selidiki 15 Eksemplar Dokumen Gratifikasi Brigjen Hendra Tersangka Kasus Brigadir J
Penasehat Ahli Kapolri Sebut Ada Kejanggalan Tragedi Kanjuruhan, Diduga Didesain Oknum Intelektual
Intip Kondisi Bilik Padi, Rumah Tua yang Digunakan untuk Penyimpanan Padi di Kabupaten Kerinci