Pakar imunologi: Varian baru COVID-19 picu lonjakan kasus di Prancis

redaksiutama.com – Subvarian COVID-19 BQ.1.1 saat ini dianggap lebih berbahaya daripada subvarian BA.5 di Prancis, demikian disampaikan oleh pakar imunologi sekaligus presiden Komite Pemantauan dan Antisipasi Risiko Kesehatan (COVARS), Brigitte Autran, kepada kanal berita BFMTV pada Rabu (30/11).

Menurut Autran, lonjakan kembali kasus COVID-19 merupakan “awal dari sebuah gelombang (COVID-19)” meski peningkatan jumlah kasus “belum signifikan.”

“Tren ini tidak bagus, dan terus meningkat” akibat subvarian COVID-19 tersebut, katanya.

“BQ.1.1 lebih menular, dan itu menjelaskan (penyebab terjadinya) lonjakan kasus baru saat ini,” katanya.

Autran mengatakan subvarian BQ.1.1 saat ini sedang dipantau di seluruh dunia. “Kami belum tahu apakah subvarian itu lebih ganas,” tetapi varian ini memang diketahui lebih menular, sehingga sangat penting untuk melindungi diri dan menjalani vaksinasi.

Autran menyerukan kepada seluruh masyarakat yang memenuhi syarat untuk mendapatkan dosis penguat (booster), berargumen bahwa “vaksin menjamin perlindungan terhadap penyakit parah akibat COVID-19 dan dari kematian.”

Autran pun menegaskan kembali pentingnya mematuhi langkah-langkah pengendalian, termasuk mengenakan masker, setidaknya saat berada di transportasi umum dan di tempat-tempat yang ramai.

error: Content is protected !!