redaksiutama.com – Seorang wanita Iran ditangkap karena makan sarapan di sebuah restoran tanpa jilbab.
Penangkapan, dilansir New York Times, terjadi di tengah protes yang sedang berlangsung untuk hak-hak perempuan di Iran.
Donya Rad dan seorang temannya menjadi viral setelah gambar mereka ngopi dan makan di kafe tanpa jilbab tersebar minggu ini secara online.
Kedai kopi seperti di tempat pengambilan foto umumnya hanya dimiliki oleh pria di negara Islam yang ketat itu.
“Setelah mengunjungi tempat dimana dia ditangkap, dan setelah beberapa jam tidak ada berita, Donya memberi tahu saya dalam panggilan singkat bahwa dia dipindahkan ke Bangsal 209 Penjara Evin,” kata saudara perempuannya kepada CNN.
Berita penangkapan tersebut merupakan bukti terbaru dari tindakan rezim Iran terhadap rakyatnya sendiri dalam menanggapi protes dua minggu setelah kematian Mahsa Amini dalam tahanan polisi.
Amini, 22 tahun, ditahan oleh “polisi moral” yang terkenal kejam di negara itu karena membiarkan sebagian rambutnya terlihat dari balik jilbabnya.
Meskipun pihak berwenang Iran mengatakan dia meninggal karena serangan jantung, keluarganya bersikeras dia dibunuh.
Berkaca dari kasus Amini, baik Donya Rad dan temannya terlihat tidak mengenakan jilbab di kafe Iran.
Sejauh ini lebih dari 1.000 orang telah ditahan dan setidaknya 28 wartawan telah ditangkap dalam demonstrasi yang sedang berlangsung, yang dipimpin oleh perempuan, menurut Komite Perlindungan Wartawan.