Mengenal ChatGPT, Mesin Pintar Serba Tahu milik OpenAI yang Dicap ‘Berbahaya’ oleh Elon Musk

redaksiutama.com – ChatGPT si mesin pintar serba tahu kini tengah ramai diperbincangkan masyarakat global. Pesatnya perkembangan kecerdasan buatan alias Artificial Inteligent ( AI ) kali ini ditandai dengan kemunculan produk milik OpenAI .

Sangking canggihnya, AI ini membuat Elon Musk , CEO Twitter dan Tesla merinding hingga mencap produk ChatGPT sebagai teknologi yang ‘berbahaya’.

“ ChatGPT super bagus. Kita kini tak terlalu jauh jika ingin mencapai era AI yang sangat kuat dan berbahaya,” kata dia, lewat cuitannya di Twitter, dilihat pada Minggu, 11 Desember 2022.

Berikut fakta-fakta terkait ChatGPT , si mesin serba tahu yang saat ini sedang viral di jagat dunia maya.

Selintas Soal Creator

ChatGPT dirilis oleh OpenAI , yang berbasis di San Francisco. Secara sederhana chatbot ChatGPT merupakan AI yang bisa menjawab segala pertanyaan pengguna, dengan jawaban paling memuaskan.

Pengujian publik secara gratis bagi AI ini telah dibuka pada 30 November 2022 lalu.

Aplikasi perangkat lunak ini dirancang untuk meniru percakapan mirip manusia berdasarkan permintaan dari pengguna.

Sepekan setelah diluncurkan, lebih dari satu juta pengguna telah mencoba mengobrol dengan ChatGPT . Kabar itu dikonfirmasi dari Sam Altman, salah satu pendiri dan CEO OpenAI .

Cara Kerja ChatGPT OpenAI

ChatGPT dilatih menggunakan teknik pembelajaran mesin yang disebut Reinforcement Learning from Human Feedback (RLHF).

Teknik belajar ini membuat ChatGPT dapat mensimulasikan dialog, menjawab pertanyaan sesuai konteks, mengakui kesalahan, menantang premis yang salah, hingga menolak permintaan yang tidak pantas.

Pada pengembangan awal, AI bahkan dilatih langsung oleh manusia pelatih AI , dengan menguji dua sisi chatbot baik sebagai pengguna maupun asisten AI .

Singkatnya, mesin ini dapat merespons pertanyaan dengan jawaban mendalam layaknya teks tulisan manusia dalam format percakapan.

Jika teknologi AI sebelumnya hanya dapat menjawab pertanyaan secara literal tanpa mempertimbangkan konteks percakapan yang sedang terjadi.

ChatGPT mampu memahami konteks percakapan dan menyesuaikan jawabannya sesuai dengan konteks tersebut, sebagaimana percakapan antar dua manusia.

Kegunaan ChatGPT

Sebagai individu, pengguna bisa mengobrol tentang berbagai hal, mempelajari sesuatu, hingga membuat perencanaan liburan (itinenary trip).

Jika digunakan dalam pekerjaan professional, AI ini dapat mempermudah pemasaran digital, pembuatan konten online, tanya jawab pelanggan di ecommerce, hingga membantu pecahkan kode debug.

Keterbatasan

Seperti banyak inovasi yang digerakkan oleh AI , ChatGPT tidak lah sempurna. OpenAI mengakui kadang kala jawaban dari mesin terdengar masuk akal padahal keliru. Hal ini masih perlu perbaikan yang konstan.

Teknologi AI juga berpotensi ‘tidak peka’ atau bias dalam hal-hal sensitif di kalangan masyarakat seperti ras, gender, dan budaya. ***

error: Content is protected !!
Exit mobile version