Mahathir Mohammad Jadi Caleg di Usia 97 Tahun: Selamatkan Negara dari Pemerintahan UMNO

redaksiutama.com – Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad memutuskan untuk kembali mengikuti pemilihan umum (pemilu) Malaysia sebagai calon anggota legislatif (caleg) dari dapil Langkawi.

Politikus berjuluk Dr M tersebut mengumumkan keputusannya untuk kembali nyaleg dalam konferensi pers pada Rabu (12/10/2022).

Namun, Mahathir tidak memerinci apakah dia akan kembali menjadi Perdana Menteri Malaysia jika aliansi politiknya menang dalam pemilu Malaysia yang sedianya digelar bulan depan.

“Kami belum memutuskan siapa yang akan menjadi perdana menteri karena calon perdana menteri hanya relevan jika kami menang,” kata Mahathir dalam konferensi pers, sebagaimana dilansir Guardian pada Rabu (12/10/2022).

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob membubarkan parlemen pada Senin (10/10/2022) untuk mempercepat pemilu.

Dia disebut menyerah pada tekanan dari partainya, yakni Organisasi Nasional Melayu Bersatu ( UMNO ), di tengah perseteruan dengan para sekutu di dalam koalisi yang berkuasa.

Komisi Pemilihan Malaysia bakal menggelar rapat pada 20 Oktober untuk menentukan tanggal pemungutan suara.

Mahathir mengkritik UMNO karena pembubaran parlemen merupakan upaya yang diduga untuk menghapus kasus korupsi yang dihadapi presiden partai Ahmad Zahid Hamidi dan mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.

Mahathir mengatakan, tujuan utama mereka saat ini untuk mengalahkan UMNO. Dia juga terbuka untuk bekerja dengan pihak lain yang berada pada kubu yang sama, sebagaimana dilansir Asia One.

“Siapa mereka, saya tidak bisa katakan, tapi kami bersedia bekerja sama jika mereka ingin menyelamatkan negara ini dari pemerintahan UMNO,” ujar Mahathir.

Pimpin koalisi baru

Keputusan Mahathir untuk kembali jadi caleg kali ini adalah langkahnya yang ke-11 dalam pemilu Malaysia.

Sepanjang sejarah, Mahathir hanya kalah sekali, lebih dari setengah abad yang lalu pada 1969, dengan selisih kurang dari 1.000 suara.

Dia memecahkan rekor sebagai Perdana Menteri Malaysia dengan masa jabatan terlama, yakni selama 22 tahun hingga pensiun pada 2003 dengan memimpin gerbong UMNO.

Pada 2016, Mahathir terinspirasi untuk kembali ke politik setelah korupsi bersar-besaran skandal 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang mencatut nama Najib Razak.

Mahathir lantas membentuk koalisi Pakatan Harapan (PH) dan memenangi pemilu pada 2018, membuatnya menjabat kembali sebagai Perdana Menteri Malaysia.

Namun, Mahathir mundur pada 2020 ketika partainya, Bersatu, menghasut kudeta internal yang membuat UMNO kembali ke struktur kekuasaan untuk mendirikan pemerintahan nasionalis Melayu.

Kini, Mahathir mendirikan koalisi Gerakan Tanah Air yang beranggotakan partai-partai pro-Melayu, dipimpin oleh Partai Pejuang Tanah Air.

Gerakan Tanah Air masih perlu mendapat persetujuan dari Panitera Masyarakat untuk mengikuti pemilu sebagai koalisi formal.

error: Content is protected !!