redaksiutama.com – Iran mengeksekusi demonstran lagi yang terlibat dalam protes anti-pemerintah pada Senin (12/12/2022).
Pemerintah Iran menentang kecaman internasional atas penggunaan hukuman mati terhadap mereka yang terlibat dalam gerakan tersebut.
Kelompok hak asasi manusia (HAM) pada akhir pekan lalu memperingatkan bahwa beberapa orang lain yang ditangkap karena demonstrasi berisiko dieksekusi.
Kantor berita pengadilan Iran, Mizan Online mengabarkan, telah dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di kota Masyhad karena membunuh dua anggota pasukan keamanan dengan pisau dan melukai empat orang lainnya.
Dikatakan, dia digantung di depan umum di kota, bukan di dalam penjara.
Sebagaimana dikutip dari AFP, eksekusi terbaru datang dengan kemarahan global yang masih bergema setelah Iran pada Kamis (8/12/2022) melakukan eksekusi pertama terkait dengan protes.
Mohsen Shekari (23) dihukum karena menyerang seorang anggota pasukan keamanan. Hukuman gantungnya memicu reaksi marah dari Eropa dan Amerika Serikat.
Protes berminggu-minggu di Iran dipicu oleh kematian dalam tahanan Mahsa Amini, seorang Kurdi-Iran yang ditangkap oleh polisi moralitas karena diduga melanggar kode berpakaian ketat republik Islam untuk wanita.
Protes, yang digambarkan oleh pihak berwenang sebagai “kerusuhan”, merupakan tantangan terbesar bagi rezim sejak penggulingan Syah pada tahun 1979.
Mereka telah bertemu dengan tindakan keras yang menurut para aktivis bertujuan untuk menimbulkan ketakutan publik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.