redaksiutama.com – Korban tewas akibat tanah longsor di tempat perkemahan di Selangor, Malaysia bertambah menjadi 25 orang, seiring tim pencarian dan penyelamatan terus menyisir medan berlumpur pada hari Rabu (21/12).
Dilansir kantor berita AFP, Rabu (21/12/2022), delapan orang masih hilang setelah tanah longsor menghantam lokasi perkemahan yang terletak di sebuah pertanian organik dekat kota Batang Kali di negara bagian Selangor, tepat di utara ibu kota Kuala Lumpur.
Sekitar 680 personel dari berbagai instansi yang dipimpin oleh dinas pemadam kebakaran dan kepolisian terlibat dalam operasi penyelamatan.
Pada Selasa (20/12) malam lalu, jasad seorang anak perempuan ditemukan, kata para pejabat.
Kepala polisi setempat Suffian Abdullah mengatakan anak perempuan itu diyakini berusia antara enam dan 10 tahun dan dia ditemukan lima meter (16 kaki) di bawah tanah.
“Saat ditemukan, korban mengenakan celana dan baju warna pink, pakaian tidur,” katanya dalam jumpa pers, Rabu (21/12).
Dengan temuan jasad tersebut, sejauh ini jumlah korban tewas akibat tanah longsor menjadi 25 orang, termasuk delapan anak.
Para pejabat mengatakan bahwa ketika tanah longsor melanda, ada lebih dari 90 orang, kebanyakan dari mereka sedang tidur, di tempat perkemahan dekat sebuah resor kasino pegunungan. Lebih dari 60 orang telah ditemukan selamat atau diselamatkan.
Otoritas setempat mengatakan bahwa tempat perkemahan tersebut tidak memiliki izin dan pengelolanya akan dihukum jika terbukti melanggar hukum.
Tanah longsor sering terjadi di Malaysia setelah hujan lebat, yang biasa terjadi pada akhir tahun.
Namun, tidak ada hujan lebat yang tercatat di daerah tersebut pada malam bencana.
Sebelumnya pada bulan Maret lalu, empat orang tewas setelah tanah longsor besar yang dipicu oleh hujan lebat mengubur rumah mereka di pinggiran Kuala Lumpur.
Dalam salah satu insiden yang paling mematikan, tanah longsor besar pada tahun 1993 yang disebabkan oleh hujan lebat, menyebabkan bangunan tempat tinggal 12 lantai di luar ibu kota runtuh, menewaskan 48 orang.