Kolaborasi dan Digitalisasi Kunci Sukses Layanan JKN

redaksiutama.com – Direktur Utama BPJS Kesehatan mengungkapkan kolaborasi yang dilakukan BPJS Kesehatan semakin intensif. Kolaborasi ini diharapkan memantapkan kerjasama dalam meningkatkan pelayanan kepada peserta melalui pengembangan dan inovasi digital. BPJS Kesehatan juga bersinergi dengan Kementerian Kesehatan dan asosiasi fasilitas kesehatan seperti Perhimpunan Seluruh Rumah Sakit Indonesia (PERSI) untuk mendorong penerapan digitalisasi di fasilitas kesehatan.

“Bagi faskes yang belum siap dalam penerapan digitalisasi, kami siap membantu dan mempersilahkan faskes untuk memanfaatkan sistem yang sudah dimiliki BPJS Kesehatan . Silahkan menggunakan sistem yang sudah kita miliki, misalnya sistem antrean online, kami sudah siapkan untuk fasilitas kesehatan baik FKTP maupun rumah sakit, gratis. Kami juga siap melakukan integrasi SIM RS,” ujar Ghufron dalam Media Workshop BPJS Kesehatan bertema Kolaborasi dan Digitalisasi, Kunci Kualitas Layanan JKN Makin Mumpuni, Rabu (12/10).

Ghufron menambahkan, penerapan digitalisasi layanan bisa menjadi nilai tambah baik bagi rumah sakit maupun BPJS Kesehatan . BPJS Kesehatan sangat terbuka menerima masukan dari stakeholder terkait maupun mitra fasilitas kesehatan untuk bersama-sama mengembangkan sistem digitaliasi agar dapat memberikan kemudahan dan manfaat lebih kepada peserta JKN .

Sementara itu, Ketua PERSI dr. Bambang Wibowo mengungkapkan, kondisi di lapangan saat ini variasi RS sangat lebar. Ada RS yang sangat maju ada yang masih kurang. Tidak hanya sarana prasarana dan sumber daya manusia, tetapi juga pemanfaatan teknologi informasi.

“PERSI melakukan survei maturitas teknologi informasi dengan sampel sebanyak 500 RS, bahwa masih ada 8 persen RS masih belum menerapkan teknologi informasi. Selain itu baru 12% dari sampel 500 RS yang memiliki rekam medik elektronik. Namun kami sangat mengapresiasi upaya BPJS Kesehatan untuk mendorong rumah sakit dalam hal peningkatan kualitas layanan melalui sistem digitalisasi. Tentu dengan semakin pendeknya waktu layanan, kami berharap bukan hanya waktunya yang menjadi target, tapi kualitas layanan juga harus didorong. Saat ini yang menjadi sorotan adalah waktu tunggu di layanan farmasi,” kata Bambang.

Untuk itu upaya yang dilakukan PERSI adalah membangun sinergi bersama termasuk BPJS Kesehatan dalam hal penetapan indikator kualitas layanan. Dengan adanya penetapan indikator kualitas layanan, misalnya waktu respon layanan, penggunaan teknologi informasi dan ada penghargaan dari BPJS Kesehatan , PERSI melihat sudah ada peningkatan rumah sakit dalam mengoptimalkan layanan.

Direktur RS Bali Mandara dr. Ketut Suarjaya mengungkapkan waktu tunggu layanan pasien rawat jalan saat ini sudah semakin pendek. Hal tersebut dilakukan karena kolaborasi yang apik antara BPJS Kesehatan dan rumah sakit dalam menerapkan digitalisasi.

“Idealnya waktu tunggu pasien rawat jalan mulai dari pendaftaran sampai mendapat layanan adalah < 60 menit. Sebelum optimalisasi penerapan antrean online baru 66% yang berhasil mencapai < 60 menit, namun setelah diterapkan sebanyak 96,7% sudah mencapai < 60 menit,” kata dr. Ketut.

Berbagai pelayanan digital terus dilakukan RS Bali Mandara, mulai dari integrasi sistem informasi manajemen rumah sakit (SIM RS), penerapan antrean online, dashboard ketersediaan tempat tidur yang terintegrasi Mobile JKN hingga verifikasi digital klaim.

Sementara itu, Ketua YLKI mengungkapkan sangat mengapreasiasi kolaborasi yang dilakukan BPJS Kesehatan dengan RS Bali Mandara. Keterbukaan informasi di rumah sakit juga penting untuk mencerminkan transparansi dan akuntabilitas.

“Sangat penting untuk meningkatkan literasi Program JKN kepada masyarakat. Dengan begitu masyarakat bisa terpapar product knowledge, bisnis proses, hak kewajiban dan prosedur. Harapannya masyarakat akan semakin paham dan tidak ada keluhan karena ketidaktahuan,” kata Tulus.

Senada dengan Tulus, Koordinator Advokasi BPJS Watch Timbul Siregar juga menyorot masih perlu edukasi terkait pelayanan JKN .

“Regulasi JKN cukup banyak yang berubah, namun masyarakat mungkin tidak hapal atau paham. Kami juga berharap digitalisasi juga dilakukan efisiensi biaya, fleksibilitas administrasi layanan dan kepesertaan JKN ke depan,” kata Timbul.

Penyanyi Cilik, Farel Prayoga Terima Kado Istimewa dari BPJS Kesehatan, Sekeluarga Terima JKN

Privacy Policy

We do not collect identifiable data about you if you are viewing from the EU countries.For more information about our privacy policy, click here

Penyanyi Cilik, Farel Prayoga Terima Kado Istimewa dari BPJS Kesehatan, Sekeluarga Terima JKN

BPJS Kesehatan Beri Kado Farel Prayoga Sekeluarga

Sosialisasikan Tiga Komponen Iuran, BPJS Kesehatan Gelar Rekonsiliasi bersama Perusahaan

Rasiman Ungkap Kunci Sukses Persis Solo Bungkam Bali United yang Sedang Garang-garangnya, 2-0

Persis Makin Agresif Meski Liga 1 Dihentikan, Lakukan Uji Coba dengan Persedikab hingga Persiharjo

Kalah Pemilu 2019, Prabowo Akui Kehebatan Jokowi: Saya Harus Akui Pak Jokowi Ilmunya di Atas Saya

Bela Rizky Billar, Farhat Abbas Sebut Pertengkaran Kecil Tak Perlu Dibesarkan: Ayo Pandai Indonesia

Sebut KDRT Tanda Keharmonisan, Pernyataan Beni Sikumbang Kakak Rizky Billar Viral & Dihujat Warganet

Diduga Mabuk, Penumpang WNI Pukuli Pramugara Turkish Airlines saat Diminta Tertib di Kabin Pesawat

Rizky Billar KDRT Lesti Kejora, Iis Dahlia Minta Netizen Tak Lagi Jodohkan Artis: Jangan Ikut Campur

Datangi Polres Jaksel dengan Pengacara, Polisi Bongkar Materi Pemeriksaan Rizky Billar: CCTV KDRT

Komnas HAM Temukan Banyak Sepatu di Kanjuruhan: Bentuk Perlawanan dan Ketidakberdayaan

error: Content is protected !!
Exit mobile version