Jihadis Serang Kamp Orang-orang Terlantar di Mali, 11 Warga Tewas

redaksiutama.com – Kelompok jihadis menyerang kamp untuk orang-orang terlantar di Mali . Sebanyak 11 orang dilaporkan tewas dalam serangan itu.

Dilansir AFP, Kamis (24/11/2022), Kamp Kadji untuk orang-orang terlantar itu terletak hanya beberapa kilometer dari Gao, ibu kota wilayah yang menghadapi kerusuhan yang meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Seorang anggota dewan lokal di Tessit, tempat banyak orang di kamp itu berasal, dan televisi nasional melaporkan 11 orang tewas. Badan pengungsi PBB kemudian mengkonfirmasi angka korban tersebut.

Berbagai sumber mengatakan, kamp itu diserang Senin malam oleh orang-orang yang mengendarai sepeda motor.

Wilayah Gao dan Menaka lebih jauh ke timur telah menyaksikan serangan besar-besaran oleh Negara Islam di Sahara Besar sejak Maret.

Hal ini telah menimbulkan bentrokan intens dengan kelompok-kelompok bersenjata yang berbasis di hamparan gurun yang luas serta pembantaian sipil. Puluhan ribu telah melarikan diri dari kekerasan.

Dokumen PBB mengatakan, pada bulan November hampir 60.000 orang terlantar telah terdaftar di Gao.

“Mengerikan, apa yang terjadi,” kata anggota dewan setempat kepada AFP, yang berbicara dengan syarat anonim untuk alasan keamanan.

“(Serangan itu) terjadi di kamp pengungsi di mana orang-orang Tessit telah datang sejak ada serangan di rumah kami,” katanya.

Sementara itu, UNHCR di Mali menyebut kamp itu dibakar jihadis. Mereka juga membawa ternak warga kamp.

“Semua tempat penampungan dibakar dan semua ternak di sana dibawa pergi,” kata Mohamed Toure, perwakilan UNHCR di Mali.

Badan tersebut memberikan dukungan psikologis dan sosial kepada para korban.

Seorang komandan operasi militer di wilayah tersebut, Kolonel Famouke Camara, menggambarkan serangan itu sebagai pembalasan oleh para jihadis terhadap pemuda yang mereka temui awal tahun ini di Tessit yang sejak itu mengungsi di kamp Kadji.

Gao jatuh di bawah kendali pemberontak pro-kemerdekaan pada 2012, yang kemudian digantikan oleh kelompok Islamis.

error: Content is protected !!
Exit mobile version