redaksiutama.com – Operasi yang dipimpin Interpol di Afrika Barat telah menyelamatkan 90 korban eksploitasi seksual dan kerja paksa. Dari total 90 korban, 56 di antaranya adalah anak-anak.
“Dari mereka yang diselamatkan, 56 adalah korban eksploitasi seksual dan kerja paksa di bawah umur di tambang emas, pasar terbuka, dan pengaturan rumah tangga,” kata badan kepolisian internasional, seperti dilansir AFP, Kamis (22/12/2022).
Interpol di Afrika Barat diketahui melakukan penggerebekan dan pemeriksaan untuk mengusut kasus perdagangan manusia ini sejak awal bulan Desember di Benin, Burkina Faso, Pantai Gading dan Togo. Dari pengungkapan kasus ini, interpol telah menetapkan 15 tersangka perdagangan manusia.
Di Pantai Gading, pemeriksaan mengarah pada identifikasi 35 korban, termasuk delapan anak di bawah umur. Di Burkina Faso, sepuluh anak di bawah umur diidentifikasi saat mereka melakukan perjalanan ke tambang emas ilegal, tempat mereka dijanjikan pekerjaan dan majikan mereka ditangkap.
Sementara di Benin, pihak berwenang menyelamatkan empat anak dari kerja paksa di Pasar Dantokpa di kota pelabuhan Cotonou. Di Togo, seorang wanita Nigeria dicegat dalam perjalanan ke Mali ditemani lima wanita, termasuk tiga anak di bawah umur.
“Teleponnya mengungkapkan bahwa meskipun mereka telah resmi direkrut untuk bekerja di salon, mereka akan bekerja di klub untuk tujuan eksploitasi seksual,” kata Interpol.