Geram dengan Sikap Kim Jong Un, Amerika Siapkan Sanksi Lebih Banyak ke Korea Utara

redaksiutama.comTRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan mengungkap rencana negaranya yang akan meningkatkan sanksi pada Korea Utara , langkah ini diambil sebagai bentuk gertakan bagi Kim Jong Un yang belakangan gencar melakukan uji coba nuklir .

“Kami memiliki serangkaian tindakan sanksi baru yang akan datang,” kata Sullivan dalam sebuah konferensi pada Kamis (1/12/2022).

Sullivan tak mengungkap sanksi apa saja yang akan dijatuhkan Washington pada Pyongyang, namun sejauh ini AS mulai meluncurkan sejumlah senjata utama seperti kapal induk dan pembom jarak jauh. Ancaman ini dilontarkan untuk menekan Kim Jong Un agar mau menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Sebelum AS melontarkan ancaman ini, pemerintah Biden beserta para mitranya Amerika Serikat , Korea Selatan, dan Jepang telah lebih dulu menyerukan upaya negosiasi denuklirisasi di semenanjung Korea pada pimpinan Pyongyang.

Namun sayangnya upaya tersebut tak dihiraukan oleh Kim Jong Un , alasan tersebut yang membuat AS harus mengeluarkan ancaman untuk menekan Korut.

“Pyongyang menolak upaya yang tulus ini,” kata Sullivan.

Menanggapi gertakan dari Amerika dan para sekutunya, Korea Utara mengatakan bahwa pihaknya tidak akan melakukan denuklirisasi. Meski Amerika tidak memiliki niat buruk terhadap Korea Utara dan terbuka untuk pembicaraan tanpa prasyarat.

Namun hal tersebut tak lantas membuat Korut percaya, presiden Kim Jong Un menganggap bahwa Amerika Serikat dan sekutunya secara diam – diam telah menyusun kebijakan bermusuhan.

Hal itu yang kemudian mendorong Korut untuk memperluas militernya dengan meningkatkan penggunaan senjata nuklir , seperti yang dilansir Reuters.

Sebagai informasi, sebelum Washington menjatuhkan lebih banyak sanksi pada Pyongyang pada Oktober lalu pemerintah otoritas Joe Biden diketahui telah menargetkan dua perusahaan yang terdaftar di Singapura dan sebuah perusahaan yang terdaftar di Kepulauan Marshall. Menurut Washington keduanya secara aktif mendukung program senjata militer Pyongyang.

Tak hanya itu Pemerintah AS bersama PBB beberapa kali turut menjatuhkan sanksi dengan memblokir sejumlah akses pada Korut, namun sayangnya cara tersebut belum mampu menghentikan aktivitas uji coba nuklir Korea Utara .

Rencana pemerintah AS akan terus menggelar pembicaraan untuk menghindari peningkatan bahaya kemanusiaan di kawasan Asia.

China Jadi Tumbal Korea Selatan & AS, Minta Bertanggung Jawab Ubah Sikap Korea Utara Soal Nuklir

Privacy Policy

We do not collect identifiable data about you if you are viewing from the EU countries.For more information about our privacy policy, click here

China Jadi Tumbal Korea Selatan & AS, Minta Bertanggung Jawab Ubah Sikap Korea Utara Soal Nuklir

Kim Jong Un Ancam Amerika Serikat Bakal Lancarkan Perang Nuklir

Uji Coba Rudal Balistik Korut Mulai Intensif, Xi Jinping Perlahan ‘Rangkul’ Kim Jong Un Lewat Surat

Korea Utara Ngamuk hingga Ancam AS, Bakal Luncurkan Senjata Rudal Monster Jenis Hwasong-17

Uji Coba Rudal Balistik Antarbenua, Kim Jong Un Tegaskan akan Balas Ancaman Nuklir dengan Nuklir

Tak Terima, Adik Kim Jong Un Caci Maki Presiden Korsel Yoon Suk Yeol, Buntut Sanksi Korea Utara

Menteri Kesehatan: Penyediaan RS Layanan Madya di 514 Kabupaten/Kota di 2024 Belum Bisa Dicapai

Apri/Fadia Dinyatakan Masuk BWF World Tour Finals 2022, Perwakilan Indonesia Main di Semua Sektor

Terungkap Tersangka Racuni 1 Keluarga di Magelang Pakai Sianida 2 Sendok, Polisi: Sudah Mematikan

Terkuak Masa Lalu Dhio Bunuh Keluarga di Magelang, Sejak Kecil Dimanja, Berubah setelah Kecelakaan

CCTV di Rumah Ferdy Sambo Ternyata Dimatikan secara Paksa 26 Kali, Diperiksa Catatan Digital Hilang

Sosok Eks Presiden China Jiang Zemin Wafat di Usia 96 Tahun, Bawa Ekonomi Negara Meledak 1 Dekade

error: Content is protected !!