Gadis 15 Tahun Dibakar Pemerkosanya, Kondisinya Kritis di Rumah Sakit

redaksiutama.com – Seorang gadis berusia 15 tahun di India dibakar oleh anggota keluarganya sendiri yang juga dituduh memperkosanya.

Kondisi gadis asal Mainpuri, Negara Bagian Uttar Pradesh, India, tersebut dikabarkan kritis dan dirawat dengan intensif di sebuah rumah sakit.

Pada Senin (11/10/2022), Kepolisian Negara Bagian Uttar Pradesh menangkap seorang pria berusia 18 tahun dan ibunya atas dugaan percobaan pembunuhan.

Keduanya diduga menuangkan minyak tanah kepada gadis itu dan membakarnya setelah mengetahui bahwa dia hamil.

“Dia kritis. Dokter berusaha menyelamatkannya tetapi (mungkin) tidak ada harapan untuk bertahan hidup,” kata ibu korban kepada pada Kamis (13/10/2022).

Identitas korban dan ibunya sengaja dirahasiakan untuk melindungi identitas dan keselamatan mereka.

Menurut dokter SP Singh, gadis tersebut menderita luka bakar hingga sekitar 80 persen. “Dia belum keluar dari bahaya,” ujar singh.

Dugaan pemerkosaan

Gadis itu diduga diperkosa sekitar tiga bulan lalu oleh sepupunya yang berusia 18 tahun, setelah itu dia hamil.

Tetapi gadis itu tidak memberi tahu ibunya tentang dugaan serangan itu. Seperti banyak penyintas kekerasan seksual , hidup gadis itu dalam kesunyian.

Namun akhirnya, ibunya mengetahui bahwa anak gadisnya itu hamil. Sang ibu lantas setuju menikahkan gadis tersebut dengan tersangka pemerkosa .

“Adik ipar saya (ibu tersangka pemerkosa) mengatakan mereka akan membiayai aborsi dan menikahkan keduanya,” kata ibu korban.

“Karena kami berasal dari keluarga yang sama, kami menyelesaikan masalah ini,” sambungnya.

Rupanya kenyataannya berkebalikan. Gadis tersebut justru dikabar hidup-hidup. Kini, ibu korban ingin agar tersangka pemerkosa digantung.

Motif dugaan serangan itu masih belum jelas. Polisi mengatakan mereka sedang menyelidiki kasus tersebut.

Rumah korban berada di lingkungan berpenghasilan rendah di Kota Mainpuri di Uttar Pradesh, negara bagian terpadat di India.

Rata-rata, India melaporkan satu kasus pemerkosaan setiap 17 menit, menurut angka pemerintah terbaru.

Para aktivis mengatakan, kasus gadis itu menyoroti betapa dalamnya nilai misoginis dan patriarki yang mengakar di negara berpenduduk 1,3 miliar itu.

Di pedesaan India, masalah semakin buruk karena sebagian besar perempuan masih tidak berpendidikan dan stigma seputar kekerasan seksual merajalela.

“Kasus ini menunjukkan bagaimana gadis-gadis muda masih berisiko besar mengalami kekerasan seksual,” kata Jayna Kothari, seorang advokat senior di Mahkamah Agung India.

“Faktanya, kasus-kasus ini menjadi lebih kejam karena tidak ada pertanggungjawaban bagi para pelakunya,” sambung Kothari.

error: Content is protected !!
Exit mobile version