FDA AS akui terlambat merespons krisis susu formula bayi

redaksiutama.com – Badan Pengawas Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA) Amerika Serikat (AS) mengakui keterlambatannya dalam merespons krisis susu formula bayi di negara tersebut dalam sebuah laporan terbaru, menurut Associated Press (AP).

Laporan FDA setebal 10 halaman yang dirilis pada Selasa (20/9) tersebut meninjau beberapa masalah utama di badan pengawas itu, termasuk sistem berbagi data yang sudah usang, susunan staf dan pelatihan petugas inspeksi makanan yang tidak memadai, dan visibilitas yang buruk terkait rantai pasokan dan prosedur manufaktur susu formula, papar AP.

Evaluasi FDA itu dipertanyakan oleh Scott Faber dari organisasi lingkungan Environmental Working Group karena “tidak melakukan eksplorasi yang cukup untuk mengatasi masalah yang ada.”

“Evaluasi internal ini hanya mengobati gejala penyakit alih-alih menawarkan obat penyembuh,” kata advokat konsumen tersebut seperti dikutip oleh AP. Dia menambahkan bahwa “tidak ada aspek dalam evaluasi ini yang membahas struktur kepemimpinan yang terpecah-pecah yang menyebabkan kegagalan komunikasi yang parah.”

Laporan FDA itu dirilis hampir delapan bulan setelah badan pengawas tersebut menutup pabrik Abbott di Michigan akibat kekhawatiran terkait keamanan, lapor AP, seraya menambahkan bahwa para pejabat tidak menyelidiki keluhan yang mulai muncul pada September tahun lalu hingga Februari tahun ini setelah empat bayi jatuh sakit, yang mengakibatkan dua kematian.

Krisis itu memaksa AS menerbangkan jutaan pon susu formula bubuk dari luar negeri.

error: Content is protected !!
Exit mobile version