Ekonomi Inggris Genting, Perdana Menteri Liz Truss di Ujung Tanduk?

redaksiutama.com – Perdana Menteri Inggris Liz Truss pada Senin (17/10/2022) meminta maaf karena “terlalu cepat” mengambil langkah reformasi yang memicu gejolak ekonomi di Inggris.

Dia berjanji untuk tetap menjadi pemimpin meski ada serangkaian penurunan yang memalukan.

“Saya ingin menerima tanggung jawab dan meminta maaf atas kesalahan yang telah dibuat … kami melangkah terlalu jauh dan terlalu cepat,” katanya kepada BBC.

Namun, dia mengatakan untuk “sepenuhnya berkomitmen memberikan yang terbaik untuk negaranya”, meskipun ada pertanyaan tentang siapa yang sekarang mengendalikan kebijakan pemerintah.

Pemerintahnya pada hari Senin memangkas hampir semua pemotongan pajak berbahan bakar utang yang diumumkan bulan lalu untuk mencegah kekacauan pasar baru.

Langkah mengejutkan oleh kepala keuangan baru Jeremy Hunt, yang menggantikan Kwasi Kwarteng yang dipecat, membuat posisi Truss dalam keadaan genting.

Anggota parlemen Konservatif Roger Gale mengatakan bahwa Hunt adalah “perdana menteri de facto”.

Hunt memperkirakan perubahan pajak akan meningkatkan sekitar 32 miliar poundsterling per tahun, setelah ekonom memperkirakan pemerintah menghadapi lubang hitam 60 miliar poundsterling.

Dia juga memperingatkan pemotongan pengeluaran yang sulit.

Kanselir menteri keuangan itu mengatakan tidak ada pemerintah yang bisa mengendalikan pasar, tetapi dia menekankan tindakannya akan memberikan kepastian atas keuangan publik dan membantu mengamankan pertumbuhan.

“Perdana menteri dan saya kemarin sepakat untuk membalikkan hampir semua tindakan pajak yang diumumkan dalam rencana pertumbuhan tiga minggu lalu,” kata Hunt kepada parlemen, diapit Truss yang berwajah muram.

Kanselir juga mengumumkan pembentukan dewan penasihat ekonomi, yang menampilkan empat ahli di luar pemerintahan.

Beberapa jam sebelumnya, dia telah menggunakan pernyataan singkat di televisi untuk mengumumkan pembalikan dramatis ke pasar yang gelisah, mengakui anggaran bulan lalu dari pendahulunya telah merugikan dompet publik.

Truss mengatakan kepada BBC bahwa dia masih percaya pada “pertumbuhan tinggi, ekonomi pajak rendah”, tetapi stabilitas ekonomi adalah “prioritas saya sebagai perdana menteri”.

error: Content is protected !!