redaksiutama.com – Gencatan senjata singkat yang diumumkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin tetapi ditolak oleh Ukraina, akan berlaku pada hari Jumat (6/1). Ini menjadi jeda penuh pertama sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada Februari 2022.
Dilansir kantor berita AFP, Jumat (6/1/2023), Putin telah memerintahkan untuk menghentikan pertempuran selama 36 jam selama Natal Ortodoks. Kremlin menyatakan, gencatan senjata ini akan dimulai pada Jumat ini dan berlangsung hingga Sabtu (7/1).
Pemerintah Ukraina telah menolak gencatan senjata itu sebagai strategi Rusia untuk mendapatkan waktu untuk menyusun kembali pasukannya dan memperkuat pertahanannya setelah serangkaian kekalahan di medan perang.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan gencatan senjata sepihak “tidak dapat dan tidak boleh dianggap serius”. Sementara seorang penasihat dekat Zelensky mengatakan Rusia “harus meninggalkan wilayah-wilayah pendudukan” agar permusuhan bisa berakhir.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden juga meremehkan gencatan senjata Rusia tersebut.
“Dia siap mengebom rumah sakit, panti jompo dan gereja pada 25 Desember dan Hari Tahun Baru,” ujarnya. “Saya rasa dia sedang mencari oksigen,” cetus Biden.
Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly pun menulis di Twitter: “Jeda 36 jam serangan Rusia tidak akan menghasilkan apa-apa untuk memajukan prospek perdamaian.”
Lihat video ‘Respons Joe Biden soal Perintah Putin untuk Gencatan Senjata di Ukraina’:
Sejak invasi dimulai pada 24 Februari tahun lalu, pasukan Rusia telah menduduki wilayah bagian timur dan selatan Ukraina. Namun, Ukraina telah merebut kembali sebagian wilayahnya dan minggu ini mengklaim serangan Tahun Baru yang menewaskan puluhan tentara Rusia.
Sebagai informasi, Rusia dan Ukraina sama-sama merayakan Natal Ortodoks. Perintah Putin untuk gencatan senjata itu disampaikan menyusul seruan gencatan senjata dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan pemimpin Gereja Ortodoks Rusia Patriark Kirill yang merupakan pendukung setia Putin.
“Dengan mempertimbangkan seruan Yang Mulia Patriark Kirill, saya menginstruksikan menteri pertahanan Federasi Rusia untuk menerapkan … gencatan senjata di sepanjang garis kontak antara pihak-pihak di Ukraina,” kata pernyataan Kremlin.