Australia Umumkan Beli Sistem Roket HIMARS Buatan AS yang Diuji di Ukraina

redaksiutama.com – Pemerintah Australia menyatakan pihaknya telah menerima tawaran Amerika Serikat (AS) untuk mendapatkan sistem roket jarak jauh yang canggih, HIMARS, yang telah digunakan Ukraina di medan perang dalam menghadapi pasukan Rusia yang melancarkan invasi sejak Februari tahun lalu.

Seperti dilansir AFP, Kamis (5/1/2023), pemerintah Australia menyatakan bahwa HIMARS , yang merupakan kependekan dari Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi, akan mampu menangkal serangan terhadap wilayahnya, tapi juga bisa diangkut dengan pesawat untuk pengerahan ke seluruh dunia.

“Efektivitas sistem HIMARS dalam konflik Ukraina tentu mempengaruhi keputusan pemerintah,” ucap Menteri Industri Pertahanan Pat Conroy kepada televisi nasional ABC.

Dijelaskan Conroy bahwa pemerintah bertindak dengan cepat untuk memesan sistem roket itu demi mengamankan tempat dalam antrean, mengingat adanya ‘peningkatan besar-besaran’ dalam permintaan global untuk HIMARS.

Pemerintah Australia mengharapkan bisa mengerahkan HIMARS, yang mencakup peluncur, rudal dan roket pelatihan, pada tahun 2026-2027 mendatang.

Conroy menolak untuk menyebutkan secara terang-terangan harga sistem roket HIMARS. Dia hanya menyatakan bahwa Australia akan menghabiskan AU$ 1-2 miliar (Rp 10,6 triliun – Rp 21,3 triliun) untuk HIMARS dan persenjataan yang dikontrak secara terpisah, Rudal Serbu Laut buatan Kongsberg asal Norwegia, yang akan melengkapi kapal-kapal penghancur dan frigate mulai tahun 2024 mendatang.

Dalam pernyataannya, Conroy juga menyebut bahwa HIMARS akan menambah jangkauan serangan militer Australia dari 30 kilometer menjadi 300 kilometer, dan pada akhirnya menjadi 500 kilometer dengan rudal presisi masa depan.

Saat ditanya lebih lanjut apakah HIMARS akan dikerahkan di kawasan Pasifik, di mana kekuatan militer dan diplomatik China sangat berkembang, Conroy menjawab bahwa kemudahan sistem roket HIMARS untuk diangkut ke mana saja di dunia ini menjadikannya ‘aset yang sangat fundamental’.

error: Content is protected !!
Exit mobile version