AS Pamer Sistem Roket HIMARS dalam Latihan Gabungan di Filipina

redaksiutama.com – Amerika Serikat (AS) memamerkan sejumlah persenjataan canggihnya dalam latihan tempur gabungan dengan Filipina pada Kamis (13/10) waktu setempat. Mulai dari artileri howitzer, jet tempur siluman, hingga sistem roket canggih HIMARS yang dipasok ke Ukraina yang bertempur dengan Rusia , dikerahkan dalam latihan itu.

Seperti dilansir Associated Press, Kamis (13/10/2022), latihan tembak langsung digelar di lokasi latihan tembak dan pengeboman yang terletak di area lembah terpencil di kota Capas, sebelah utara ibu kota Manila, yang menjadi puncak dari manuver kesiapan tempur selama dua pekan terakhir.

Serangan amfibi tiruan dan taktik pertahanan pesisir juga dipraktikkan dalam latihan gabungan yang melibatkan lebih dari 2.500 personel Marinir AS dan Filipina.

Tembakan artileri howitzer menggelegar di area lembah yang dikelilingi pegunungan dan perbukitan, dari posisi-posisi tembak Marinir AS dan Filipina, dengan beberapa disembunyikan oleh tenda-tenda kamuflase.

Latihan tempur gabungan yang disebut Kamandag, kependekan dari Kerjasama Prajurit Laut dalam bahasa Tagalog, ini berakhir pada Jumat (14/10) besok. Latihan ini digelar bersamaan dengan latihan tempur Marinir AS dan Angkatan Darat Jepang di Hokkaido yang melibatkan sekitar 3.000 personel militer dari kedua negara.

Mayor Jenderal Jay Bargeron dari Divisi Marinir ke-3 AS yang bermarkas di Jepang menyebut latihan-latihan gabungan itu bertujuan untuk memperkuat kemampuan pertahanan aliansi AS dengan Filipina dan Jepang, juga memastikan ‘kami siap dengan cepat merespons krisis di seluruh Indo-Pasifik’.

“Latihan ini menjadi peluang penting untuk menyatukan kemampuan dan personel AS dan Filipina guna memperkuat kesiapan, kecakapan dan kepercayaan,” sebut Letnan Kolonel Kurt Stahl dari Marinir AS kepada Associated Press.

Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) yang canggih buatan AS, yang baru-baru ini membantu Ukraina mendapatkan momentum dalam perangnya dengan Rusia, dan jet tempur supersonik F-35B dipamerkan dalam latihan tempur gabungan pada Rabu (12/10) dan Kamis (13/10) waktu setempat.

Peluncur roket HIMARS menembakkan rudal-rudal yang dipandu GPS. Stahl menjelaskan bahwa bergantung pada amunisi dan konfigurasi sistem, HIMARS mampu mencapai target berjarak hingga 300 kilometer. Peluncur roket yang sangat mobile ini disebut sulit dideteksi oleh musuh dan bisa dengan cepat mengubah posisi setelah melepas tembakan untuk menghindari serangan balasan.

Disebutkan juga oleh Stahl bahwa meskipun bisa memberikan serangan presisi terhadap target-target penting seperti sistem komunikasi atau radar, HIMARS juga bisa digunakan untuk menghentikan pasukan musuh agar menyerbu ‘wilayah pesisir yang diperebutkan’.

Sedangkan jet temput siluman F-35B, sebut Stahl, bisa memainkan peran signifikan ‘dalam meningkatkan kewaspadaan medan perang’ antara pasukan sekutu di daratan dan di udara melalui saluran komunikasi, juga memberikan informasi detail soal posisi pasukan musuh.

Dalam pernyataannya, Stahl menegaskan kembali pernyataan para pejabat militer Filipina soal latihan tahunan yang dijadwalkan secara rutin ini tidak ditujukan terhadap negara manapun.

Namun demikian, latihan tempur ini digelar saat AS lebih tegas memperingatkan China terkait aktivitas yang semakin agresif terhadap Taiwan dan terhadap negara-negara lain yang juga mengklaim perairan Laut China Selatan yang menjadi sengketa.

error: Content is protected !!