AS Kutuk Uji Coba Satelit Mata-mata hingga Rudal Balistik Korut

redaksiutama.com – Amerika Serikat ( AS ) mengutuk peluncuran rudal balistik terbaru dan uji coba satelit mata-mata yang diluncurkan Korea Utara (Korut). AS memandang uji coba yang dilakukan Korut ini sebagai ancaman bagi masyarakat internasional secara luas.

Seperti dilansir AFP, Selasa (20/12/2022), Korea Utara mengatakan pihaknya melakukan “uji coba tahap akhir yang penting” untuk satelit mata-mata. Uji coba itu dilakukan setelah militer Korea Selatan selama akhir pekan mendeteksi peluncuran dua rudal balistik jarak menengah.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price pun buka suara terkait uji coba yang dilakukan Korut. Dia mengatakan peluncuran terbaru tersebut melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB.

“Kami percaya mereka menimbulkan ancaman bagi kawasan dan masyarakat internasional secara lebih luas,” kata Price, seraya menambahkan bahwa AS berkomitmen kuat untuk membela Korea Selatan dan Jepang.

“Kami tetap berkomitmen untuk melakukan semua yang kami bisa untuk memperjelasnya, bahkan saat kami berusaha menjelaskan kepada DPRK bahwa kami tidak memiliki niat bermusuhan,” lanjut Price, mengacu pada Korea Utara dengan nama resminya, Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK).

Price menyebut pihaknya terus melakukan pendekatan diplomatik terhadap Korut. Dia juga meminta agar Korut bersedia menemui pihaknya untuk diplomasi lebih jauh.

“Kami berkomitmen untuk pendekatan diplomatik dan kami terus meminta DPRK untuk menemui kami dalam seruan lanjutan kami untuk diplomasi praktis dan pragmatis,” katanya.

Sementara itu, pihak Korea Utara telah menolak tawaran dari pemerintahan Presiden Joe Biden untuk melakukan pembicaraan, alih-alih menggambarkan Amerika Serikat sebagai musuh.

Sebelumnya, Korea Utara (Korut) mengklaim telah melakukan uji coba ‘tahap akhir dan penting’ untuk pengembangan satelit mata-mata pada Minggu (18/12) waktu setempat. Klaim itu disampaikan setelah militer Korea Selatan (Korsel) dan Jepang mendeteksi peluncuran dua rudal balistik jarak menengah ke arah perairan sebelah timur.

Seperti dilansir Reuters, Senin (19/12), laporan kantor berita Korean Central News Agency (KCNA) menyebut Otoritas Pengembangan Dirgantara Nasional Korut (NADA) telah melakukan uji coba di stasiun peluncuran satelit Sohae untuk mengkaji kemampuan pencitraan satelit, transmisi data dan sistem kendali darat.

KCNA menyatakan bahwa sebuah kendaraan yang membawa satelit tiruan, yang dilengkapi banyak kamera, alat pemancar dan penerima gambar, perangkat kendali dan baterai penyimpangan, telah diluncurkan pada ‘sudut nyaris vertikal’ setinggi 500 kilometer.

“Kami mengonfirmasi indikator teknis penting seperti teknologi pengoperasian kamera dalam lingkungan luar angkasa, pemrosesan data dan kemampuan transmisi perangkat komunikasi, akurasi pelacakan dan kontrol sistem kendali darat,” sebut juru bicara NADA seperti dikutip KCNA pada Senin (19/12).

KCNA juga merilis dua gambar hitam-putih dengan resolusi rendah yang menunjukkan ibu kota Seoul dan kota pelabuhan Incheon di Korsel, yang disebut diambil saat peluncuran dilakukan hari Minggu (18/12) waktu setempat.

Pernyataan Pyongyang mengonfirmasi uji coba satelit mata-mata itu disampaikan sehari setelah Kepala Staf Gabungan Korsel (JCS) melaporkan peluncuran dua rudal balistik jarak menengah oleh Korut. JCS menyebut rudal itu mengudara sejauh 500 kilometer.

“Rudal balistik Korea Utara diluncurkan pada sudut yang curam dan mendarat di Laut Timur,” ujar JCS dalam pernyataannya.

error: Content is protected !!
Exit mobile version