Akibat serangan drone, hubungan diplomatik Iran-Ukraina terancam putus

redaksiutama.com – Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan pada Selasa dirinya sedang mengusulkan kepada Presiden Volodymyr Zelenskyy untuk secara resmi memutus hubungan diplomatik dengan Iran.

Usulan itu muncul setelah gelombang serangan Rusia disebut Ukraina telah menggunakan pesawat-pesawat nirawak (drone) buatan Iran.

Rusia melancarkan belasan serangan dengan drone “bunuh diri” terhadap target-target di Ukraina pada Senin (17/10) yang menghantam infrastruktur energi dan menewaskan sejumlah warga sipil.

Ukraina mengatakan gelombang serangan itu dilakukan dengan drone Shahed-136 buatan Iran.Teheranmembantah telah memasok wahana udara itu.

Kuleba mengatakan pemerintah Ukraina yakin drone itu buatan Iran dan siap mengungkap “sekantong bukti” kepada negara-negara Eropa tanpa keraguan.

“Teheran bertanggung jawab atas penghancuran hubungan dengan Ukraina,” katanya dalam jumpa pers.

Kuleba mengatakan dia telah mendesak Uni Eropa untuk menjatuhkan sanksi terhadap Iran “karena membantu Rusia membunuh rakyat Ukraina”.

“Sanksi berat terhadap Iran sangat relevan saat ini, karena kami mendapatkan laporan tentang keinginan Iran untuk membantu Rusia dengan rudal balistik yang akan digunakan untuk melawan rakyat Ukraina,” kata Kuleba.

“Tindakan Iran keji dan penuh tipu daya. Kami tak akan membiarkan mereka, karena semua tindakan itu dilakukan ketika Iran mengatakan kepada kami mereka tidak mendukung perang ini dan tidak akan mendukung pihak mana pun dengan senjata mereka,” ujarnya.

Kuleba mengatakan Kiev akan mengirimkan nota resmi ke Israel agar segera mendapatkan bantuan pertahanan udara dan kerja sama di bidang itu.

Namun, sejauh ini belum ada tanggapan Israel atas pernyataan Kuleba itu.

Sebelumnya pada Selasa, Menteri Kehakiman Israel Gideon Sa’ar mengatakan kepada Army Radio: “Dukungan kami bagi Ukraina tidak mencakup sistem senjata dan persenjataan – dan tidak ada yang berubah dengan posisi itu.”

Meski Israel telah mengutuk invasi Rusia di Ukraina dan mengirim bantuan kemanusiaan ke Kiev, negara itu menolak memasok peralatan militer untuk menjaga kerja sama dengan Moskow di Suriah.

Sumber: Reuters

error: Content is protected !!