Akhirnya, Bolsonaro Bicara Kekalahannya di Pilpres Brasil: Menyakitkan!

redaksiutama.com – Presiden Brasil Jair Bolsonaro akhirnya memecah kebisuannya tentang kekalahannya dalam pemilihan presiden . Dia menyebut kekalahannya itu “menyakitkan jiwa saya.”

Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (10/12/2022), Bolsonaro tidak berbicara di depan umum sejak kekalahan tipisnya dari saingan sayap kiri, Luiz Inacio Lula da Silva dalam pemilihan presiden putaran kedua pada 30 Oktober lalu. Sejak kekalahannya itu, dia hanya tampil satu kali di depan umum.

“Saya sudah diam selama hampir 40 hari. Itu menyakitkan, menyakitkan jiwa saya. Saya selalu menjadi orang yang bahagia di antara kalian, bahkan mempertaruhkan nyawa saya di antara orang-orang,” ujar Bolsonaro.

Menyusul kekalahannya, ribuan pendukungnya memblokir jalan dan berdemonstrasi di depan barak militer untuk meminta militer mencegah Lula merebut kekuasaan.

Ketua pengadilan pemilihan umum Brasil , Alexandre de Moraes, pada hari Rabu (23/11) menolak upaya kubu Bolsonaro untuk membatalkan hasil pemilu Oktober lalu. Moraes juga menjatuhkan sanksi denda kepada kubu Bolsonaro sebesar 22,9 juta Real Brasil (senilai 4,27 juta dolar AS) untuk “itikad buruk”.

“Itikad buruk dari permintaan penggugat yang aneh dan terlarang … terbukti, baik dengan penolakan untuk menambah petisi awal dan tidak adanya bukti penyimpangan, dan adanya narasi fakta yang benar-benar curang,” ujar Moraes dalam keputusannya seperti dilansir DW.

Dia menambahkan bahwa gugatan Bolsonaro terhadap hasil pemilu tampaknya merupakan taktik untuk mendorong lebih banyak protes antidemokrasi di negara itu.

Kubu Bolsonaro mengajukan gugatan resmi setebal 33 halaman terhadap otoritas pemilu, dan menyatakan kekalahan mereka karena ada kesalahan (bug) pada perangkat lunak mesin elektronik pemilu. Mereka menuntut agar suara yang diberikan pada mayoritas mesin elektronik dibatalkan.

Gugatan itu menyebut ada “kegagalan fungsi” dan mempertanyakan keaslian hasil penghitungan suara. Partai Liberal Bolsonaro mengklaim bahwa 280.000 mesin pemungutan suara tidak memiliki nomor identifikasi individual dalam log internal.

Namun, para ahli elektoral mengatakan, tudingan adanya bug perangkat lunak, tidak akan mempengaruhi keandalan mesin pemungutan suara, karena ada cara lain untuk mengidentifikasi setiap unit.

Sesuai peraturan, Bolsonaro akan tetap menjabat presiden hingga 1 Januari 2023 mendatang.

error: Content is protected !!