redaksiutama.com – Sebanyak dua kolonel Garda Revolusi Iran tewas dalam bentrokan di tenggara negara itu pada Sabtu (1/10/2022).
Terbaru, Kolonel Hamid Reza Hashemi yang merupakan perwira intelijen di Garda Revolusi Iran, “tewas karena luka-luka yang dideritanya selama bentrokan dengan teroris,” menurut keterangan sayap tentara Iran tersebut dikutip dari kantor berita AFP.
Kematian itu menambah jumlah orang yang tewas dalam baku tembak pada Jumat (30/9/2022) di dekat kantor polisi Kota Zahedan, ibu kota provinsi Sistan-Baluchestan, menjadi 20 orang.
Sebelumnya, stasiun tv milik negara mengatakan bahwa Kolonel Ali Mousavi yang menjabat perwira intelijen provinsi di Garda Revolusi Iran termasuk salah satu korban tewas.
Gubernur regional Sistan-Baluchestan, Hossein Khiabani, berkata kepada stasiun tv pemerintah bahwa total 20 orang juga terluka dalam bentrokan tersebut.
Belum diketahui apakah bentrokan itu terkait dengan gelombang kerusuhan mematikan yang melanda Iran sejak kematian Mahsa Amini, perempuan Kurdi yang ditahan polisi moral pada pertengahan September karena disebut mengenakan jilbab secara tidak pantas.
Provinsi miskin Sistan-Baluchestan, yang berbatasan dengan Afghanistan dan Pakistan, merupakan titik utama bentrokan dengan geng penyelundup narkoba, serta pemberontak dari minoritas Baluchi dan kelompok ekstremis Sunni.