redaksiutama.com – Presiden Brasil Jair Bolsonaro yang segera mengakhiri jabatannya, dilaporkan telah mendarat di Florida, Amerika Serikat (AS), pada Jumat (30/12) waktu setempat. Bolsonaro ‘kabur’ dari negaranya sekitar dua hari sebelum Luiz Inacio Lula da Silva resmi menjabat sebagai Presiden baru Brasil.
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (31/12/2022), informasi pada situs pelacakan penerbangan FlightAware menunjukkan pesawat resmi kepresidenan Brasil mendarat di Orlando, Florida, AS pada Jumat (30/12) tengah malam waktu setempat.
Meskipun tujuan akhir Bolsonaro belum dikonfirmasi secara resmi, namun staf keamanannya terdeteksi telah berada di Florida.
Pesawat kepresidenan Brasil terdeteksi meninggalkan ibu kota Brasilia pada Jumat (30/12) siang, sekitar pukul 14.00 waktu setempat.
“Saya sedang dalam penerbangan, segera kembali,” ucap Bolsonaro seperti dikutip CNN Brasil. Kantor pers kepresidenan Brasil belum memberikan komentar lebih lanjut soal hal tersebut.
Sementara Departemen Luar Negeri AS juga belum memberikan tanggapan atas tibanya Bolsonaro di Florida. Kedutaan Besar AS di Brasilia meminta pertanyaan soal perjalanan Bolsonaro itu kepada kantor kepresidenan Brasil.
Namun diketahui bahwa kepergian Bolsonaro dari Brasil terjadi setelah dia berulang kali menyatakan tidak akan menyerahkan selempang kepresidenan kepada Lula dalam seremoni pelantikan yang dijadwalkan Minggu (1/12) besok. Sikap Bolsonaro itu jelas melanggar tradisi demokratis yang selama ini berlaku di Brasil.
Bolsonaro juga berisiko menghadapi tuntutan hukum jika masih berada di Brasil saat kekebalan kepresidenannya hilang ketika Lula resmi menjabat.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Sebelum meninggalkan Brasil, Bolsonaro menyampaikan pidato terakhir yang emosional via media sosial pada Jumat (30/12). Dalam pidatonya, Bolsonaro membahas hal-hal penting selama masa jabatannya, berusaha mempertahankan warisannya dan berupaya menginspirasi pendukungnya untuk terus berjuang melawan Lula.
Wakil Presiden Hamilton Mourao menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Presiden Brasil usai Bolsonaro meninggalkan negaranya. Namun, menurut juru bicara kepresidenan Brasil, Mourao tidak bisa menyerahkan selempang keprsidenan kepada Lula, yang semakin menambah keraguan soal siapa yang akan melakukan serat terima jabatan nantinya.
Kepergian Bolsonaro dari Brasil itu terjadi saat sejumlah pendukungnya menolak untuk menerima kemenangan Lula dalam pilpres dan mempercayai klaim bahwa pilpres Oktober lalu telah dicuri. Hal itu memicu ketegangan situasi di ibu kota Brasilia, dengan kerusuhan terjadi dan rencana serangan bom digagalkan pekan lalu.
Dalam pidato via media sosial, Bolsonaro menyebut rencana serangan bom itu sebagai ‘aksi teroris’ yang tidak bisa dibenarkan. Dia berusaha menjauhkan diri dari George Washington Sousa, pria yang mengaku merakit bom tersebut dan yang memberitahu polisi bahwa seruan Bolsonaro untuk mengangkat senjata telah menginspirasi dirinya untuk mengumpulkan persenjataan dan bahan peledak.
“Pria itu memiliki gagasan yang tidak dimiliki oleh warga negara mana pun, tapi sekarang mereka mengklasifikasikannya sebagai ‘Bolsonarista’,” ucap Bolsonaro dalam pidatonya.
Namun demikian, Bolsonaro dalam pidatonya juga melontarkan pujian terhadap para demonstran yang berkemah di luar barak militer di berbagai wilayah Brasil dan menyerukan militer untuk melancarkan kudeta.
“Saya tidak mendorong siapa pun untuk melakukan konfrontasi,” ucap Bolsonaro, sembari menyebut pendukungnya hanya memperjuangkan ‘kebebasan’. Dia juga menyebut aksi unjuk rasa itu berlangsung ‘spontan’ tanpa adanya kepemimpinan atau koordinasi.