redaksiutama.com – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI Jerry Sambuaga mengajak masyarakat menghidupkan produk asli buatan Indonesia dengan membelinya di usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), baik secara langsung maupun daring.
“Mari kita sama-sama menghidupkan UMKM, produk asli Indonesia. Sebelumnya, kita sudah menggaungkan ini melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI),” kata Wamendag Jerry di Jakarta, Kamis.
Jerry menilai, kehadiran berbagai program, insentif, inisiatif, serta sinergi yang dilakukan pemerintah selama ini untuk mendorong penggunaan produk lokal dapat berlangsung di berbagai kalangan masyarakat.
“Harapannya, ini bukan cuma slogan, tapi juga mampu menumbuhkan, mempraktekkan, dan melakukan. Beli dan gunakan produk Indonesia, karena ini merupakan bentuk kecintaan kita akan produk lokal yang merupakan aset kekayaan bangsa,” ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, Jerry mengatakan produk Indonesia juga diharapkan tak hanya berjaya di negeri sendiri, namun juga mampu bersaing di kancah global.
Ia memaparkan, Indonesia mencatatkan surplus perdagangan sepanjang Januari-Oktober 2022 sebesar 45,52 miliar dolar AS. Di periode serupa tahun lalu, surplus perdagangan tercatat 30,90 miliar dolar AS.
Di bulan Oktober tahun ini, pemerintah juga mencatatkan surplus perdagangan sebesar 5,67 miliar dolar AS.
“Data terakhir per Oktober 2022, Indonesia mencapai surplus neraca perdagangan, yang artinya surplus itu (angka) ekspor lebih besar daripada impor, di angka 45,52 miliar dolar AS. Itu angka tertinggi sepanjang republik ini berdiri,” kata Jerry.
Ia menilai, pencapaian ini dapat diraih karena kolaborasi strategis antara banyak pihak, termasuk pemerintah, pelaku industri, hingga masyarakat itu sendiri.
“Selama 30 bulan berturut-turut kita surplus, tidak pernah defisit. Ini memastikan surplus berjalan dengan lancar dan konsisten. Ini bentuk konkrit pemerintah dan kawan-kawan bahwa sinergi itu penting. Bersama, kita bersinergi untuk berikan kontribusi masing-masing kepada stakeholder,” imbuhnya.
Jerry mengatakan, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan banyak memiliki program dan aktivitas yang bisa dilakukan bersama pengusaha dan UMKM.
Program-program tersebut di antaranya wawasan soal hubungan dagang, promosi, pelatihan, hingga pencocokan bisnis (business matching).
Ada pula pelatihan soal ekspor (export coaching) yang akan mendampingi pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya lebih jauh lagi dan menyentuh pasar internasional. Jerry berharap, fasilitas pelatihan ini bisa diberikan merata di sejumlah titik kota atau wilayah di Indonesia.
“Selain itu, Kemendag ada perjanjian dagang. Manfaatnya besar, salah satunya seperti tarif biaya zero percent, yang diharapkan bisa dimanfaatkan untuk efisiensi bagi pengusaha (untuk ekspor),” jelas dia.