redaksiutama.com – Mungkin banyak orang tidak menyadari bahwa agenda bisa menjadi pemicu dan kecemasan.
Apalagi selama liburan kita dihadapkan dengan agenda besar dan percakapan dengan banyak orang seperti sanak saudara, keluarga dan kenalan lainnya.
Pakar menyebutkan kegiatan yang seperti ini bisa saja memicu stres dan kecemasan jika mental kita tidak siap menghadapinya.
Jadi tak ada salahnya menyiapkan beberapa hal agar tidak memicu stres.
Persiapan mental agar bebas stres saat kumpul keluarga
Mengingat begitu banyaknya pemicu stres saat seperti di momen libur akhir tahun , maka mempersiapkan mental perlu dilakukan.
Dr Ravi Shah, seorang psikolog yang berbasis di Amerika Serikat mengatakan bahwa ada beberapa hal yang mungkin dapat kita lakukan untuk memiliki yang kuat dan terhindar dari stres dan rasa cemas.
Terutama pada momen kumpul keluarga saat libur panjang Natal dan Tahun Baru kali ini. Melansir laman Yahoo Life, berikut tipsnya;
1. Antipasi pertemuan bila merasa sakit atau ada keluarga yang sakit
Isu penyakit menular seperti Covid-19, flu dan lain sebagainya yang masih hangat diperbincangkan kemungkinan dapat memicu stres.
Perencanaan matang terkait antipasi pertemuan saat hendak berkunjung atau bertemu orang lain perlu dipersiapkan.
Misalnya saja memeriksa kondisi kesehatan masing-masing, atau bila perlu lakukan tes antigen sebelum bertemu orang dan anggota keluarga.
Selain itu, akan lebih baik jika kita menunda pertemuan dengan orang lain ketika sedang menderita penyakit menular.
Kemudian agar pertemuan lebih aman lakukanlah di ruang terbuka sambil menjaga jarak satu sama lain.
2. Hindari konflik
Bagi sebagian orang, pertemuan keluarga saat adalah momen tepat untuk bersosialisasi dan berkumpul dengan anggota keluarga lainnya.
Di momen kumpul setahun sekali ini, akan lebih baik jika kita tidak berekspektasi berlebihan termasuk menghindari konflik dari orang-orang yang mungkin tidak kita sukai saat berjumpa.
3. Siapkan segudang jawaban saat ditanya soal hal pribadi
Pada saat kumpul keluarga, terkadang sejumlah pertanyaan yang menyinggung hal-hal pribadi memang sulit untuk kita hindari.
Misalnya saja ada anggota keluarga yang bertanya soal “kapan nikah”, “kapan punya anak” atau “sudah dapat pekerjaan”.
Daripada pusing memikirkan jawaban secara dadakan, lebih baik kita mempersiapkannya dulu.
Menurut Shah, cara tersebut dapat mengurangi dan membuat kita lebih siap untuk menjawabnya.
Jawaban yang kita berikan pun bisa bermacam-macam. Bisa itu pertanyaan balik, menjawabnya dengan cara bercanda atau jawab saja jujur apa adanya.
Tapi jika kita merasa tidak nyaman dengan pertanyaan yang seperti itu, tak ada salahnya untuk bersikap sedikit tegas dengan kata-kata seperti;
“Saya benar-benar tidak nyaman membicarakan hal itu. Apakah itu tidak apa-apa?”
Pertanyaan di bagian akhir, menurut Shah dapat membuat orang yang bertanya menjadi berpikir kembali untuk melontarkan pertanyaan lain.
4. Jangan lupa menikmati momen kebersamaan
Saat kumpul keluarga di libur akhir tahun ini, jangan berpikiran bahwa semua hal bisa memicu kita stres.
Terapkan pada pola pikir di dalam diri bahwa semua ini akan berjalan menyenangkan dan baik-baik saja.
Lalui momen libur panjang ini sebagai suatu hal yang menyenangkan seperti mengobrol dengan sanak saudara, melakukan aktivitas menyenangkan bersama, makan bersama dan lain sebagainya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.