redaksiutama.com – Perusahaan rintisan lokal Rekosistem melebarkan cakupan pengelolaan sampah untuk limbah kosmetik (make-up) yang sudah kedaluwarsa.
“Berdasarkan data yang berhasil diperoleh, jumlah volume sampah di DKI Jakarta pada tahun 2021 untuk kategori bahan beracun dan berbahaya termasuk kosmetik kedaluwarsa adalah sebesar 40,44 ton,” kata CEO dan pendiri Rekosistem Ernest Layman dalam siaran pers, diterima Jumat.
Rekosistem, yang bergerak dalam bidang pengelolaan sampah, menggandeng media Beautynesia dan komunitas Maraton Kebaikan, menggelar kampanye #BeautyEverAfter untuk mengumpulkan kosmetik kedaluwarsa. Kosmetik kedaluwarsa yang terkumpul akan disumbangkan ke beberapa rumah duka untuk kebutuhan merias jenazah.
“Menyumbangkan makeup yang tidak lagi terpakai atau kedaluwarsa untuk perias jenazah akan memberi dampak besar, bagi mereka yang membutuhkan, juga bagi bumi karena sampah yang berkurang,” kata Ernest.
Rekosistem menyediakan dua cara untuk mendonasikan kosmetik kedaluwarsa atau yang sudah tidak terpakai. Pertama, melalui aplikasi Rekosistem.
Setelah mendaftar, pengguna bisa memilih “Setor Sampah” lalu pilih lokasi atau drop station Rekosistem HQ. Ketuk “Sumbang Sampah” untuk mendapatkan kode unik.
Unggah foto limbah kosmetik ke aplikasi, kemudian tuliskan “BEAUTYEVERAFTER” pada kolom kupon (voucher). Kirim limbah kosmetik ke Rekosistem HQ dan tuliskan kode unik dan kode voucher pada paket tersebut.
Cara kedua untuk memberikan limbah kosmetik adalah dengan datang langsung ke lokasi pengumpulan Dropbox Rekosistem di empat titik di Jakarta, yaitu lobi Gedung Victoria Blok M, lobi Gedung Bank Mega Tendean, Essence Apartement Dharmawangsa dan GoWork Plaza Indonesia.
Maraton Kebaikan, yayasan yang membantu merias jenazah bagi keluarga yang tidak mampu, akan menyalurkan kosmetik kedaluwarsa itu ke beberapa rumah duka di Pulau Jawa.