redaksiutama.com – Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan jurus rahasia Indonesia kebal dari Covid-19 Omicron subvarian XBB di saat negara lain mengalami pelonjakan kasus yang signifikan.
Budi mengatakan, upaya pemerintah yang terus menggencarkan vaksinasi Covid-19 di seluruh wilayah Indonesia menjadi salah satu jurus rahasia Indonesia.
“Vaksinasi sudah berhasil menurunkan secara drastis kasus Covid-19 di Indonesia, hal ini menunjukkan bahwa program vaksinasi kita dilakukan cukup efektif,” sebut Budi dalam konferensi pers daring, Kamis (5/1/2023).
“Adanya gelombang varian-varian baru sesudah Omicron, yaitu varian BA.4, BA.5, dan yang terakhir ini varian BQ.1 dan XBB ternyata tidak membuat adanya lonjakan baru di indonesia,” ungkap Budi.
Menkes menyatakan bahwa sejumlah negara besar di dunia mengalami lonjakan kasus Covid-19 yang signifikan akibat adanya varian baru. Namun, Indonesia justru sebaliknya.
“Beberapa negara besar mengalami lonjakan, tapi kita di Indonesia tidak mengalami lonjakan yang berarti. Baik dari sisi kasus, dari sisi hospitalisasi, maupun dari sisi yang meninggal,” sebut Menkes yang akrab disapa BGS ini.
Ia mengatakan, Indonesia hanya mengalami dua gelombang besar selama pandemi Covid-19, yaitu ketika varian Delta dan Omicron.
“Alhamdulillah Indonesia hanya mengalami dua gelombang besar yang tinggi, yaitu Delta pada Juni dan Juli 2021 dan Omicron pada Juni dan Juli 2022 yang sebenarnya paling tinggi dari jumlah kasus harian, tetapi relatif rendah dari hospitalisasi dan kematian,” ujar Budi.
Sebelumnya, Menkes sempat memproyeksikan puncak penambahan kasus Covid-19 di tanah air akan terjadi pada Desember 2022 atau Januari 2023. Perkiraan tersebut diungkapkan saat munculnya tiga subvarian baru Omicron Covid-19, yaitu XBB, BA.2.75.2, dan BQ.1.
Diketahui, ketiga varian tersebut menunjukkan kemampuan transmisi yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan subvarian lainnya. Terlebih, pada November 2022 lalu subvarian XBB telah terdeteksi di 35 negara dengan prevalensi global sebesar 1,3 persen. Singapura adalah salah satu negara yang mengalami pelonjakan kasus Covid-19 akibat varian ini.