redaksiutama.com – Tanda gangguan kesehatan mental pada anak terkadang sulit untuk diketahui orangtua jika tidak diperhatikan dengan baik.
Orangtua punya peran yang besar untuk menjaga kesehatan mental anak , supaya anak tumbuh dan bekembang dengan daya tahan yang kuat dalam menghadapi tekanan hidup (resiliensi).
Untuk bisa membentuk mental yang sehat, anak harus dirawat dengan kasih sayang. Tetapi sebelum itu, orangtua juga perlu mengenali tanda-tanda gangguan mental pada anak .
Berikut adalah beberapa tanda gangguan mental pada anak yang perlu diketahui orangtua.
Tanda gangguan mental pada anak
1. Perubahan pola pikir
Kesehatan mental anak yang terganggu akan berdampak pada perubahan pola pikir dan menjadi sulit berkonsentrasi serta sering berprasangka negatif.
Selain itu, anak juga sering mengatakan hal-hal negatif tentang dirinya sendiri, dan menyalahkan diri sendiri atas sesuatu yang di luar kendalinya.
Jika sudah terjadi perubahan pola pikir seperti itu, maka kondisi ini akan mengganggu prestasinya di sekolah atau dalam hal pendidikan.
2. Perubahan suasana
Perlu bagi orangtua memperhatikan perubahan suasana hati anak yang menjadi lebih sensitif dan lekas marah. Dia terlihat bereaksi berlebihan terhadap hal sepele, sering merasa kesepian, putus asa, sering cemas, khawatir, takut, dan sedih.
3. Perubahan perilaku
Anak yang suka menyendiri, melamun, sering menangis dan tidak punya minat untuk melakukan aktivitas yang sebelumnya dia sukai, merupakan bentuk dari perubahan perilaku.
4. Gangguan kesehatan fisik
Selain terjadi perubahan pada psikis, tanda gangguan kesehatan mental pada anak juga berdampak pada kesehatan fisik. Misalnya mereka mengalami sakit kepala, sakit perut, sakit leher atau nyeri di sekujur tubuh.
Lantas seperti apa cara menjaga kesehatan mental anak setelah mengetahui tanda-tandanya? Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan orangtua.
Cara menjaga kesehatan mental anak
1. Membangun hubungan kuat dan penuh perhatian
Orangtua harus bisa membangun hubungan yang kuat dengan anak dan memberikan perhatian penuh padanya. Hal itu berguna agar dia memiliki orang yang dapat dipercaya dan nyaman untuk mengadukan tentang kondisi yang sedang dirasakan.
Luangkan waktu setiap hari untuk bisa memperhatikan anak dan coba untuk berkomunikasi yang baik padanya.
2. Menjadi pendengar yang baik
Saat anak sedih, dorong mereka untuk menceritakan masalahnya dan posisikan diri layaknya teman. Melakukan komunikasi yang mengalir, tanyakan setiap keluh kesahnya serta ciptakan situasi yang nyaman agar mereka bisa terbuka.
3. Mengembangkan harga diri anak
Tunjukan kasih sayang dan hargai semua yang telah dilakukan anak . Jangan sungkan untuk memberikan pujian atas pencapaian yang mereka lakukan meskipun itu merupakan hal sederhana.
Berikan perhatian penuh dengan rutin menanyakan minat yang mereka inginkan dan bantu anak menetapkan tujuannya.
4. Ciptakan lingkungan yang positif
Lingkungan yang positif sangat penting untuk membantu anak dalam mengatasi masalah kesehatan mentalnya. Hindari bertengkar atau membahas masalah keluarga di depan mereka.
Perhatikan waktu anak dalam menggunakan layar, seperti smartphone, televisi atau perangkat game. Jangan abaikan lingkungan juga lingkungan mereka di media sosial maupun game online.
5. Bantu anak menyelesaikan masalahnya
Ajari anak cara menenangkan diri ketika merasa kesal, misalnya dengan melakukan aktivitas yang mereka sukai atau ajak mereka jalan-jalan.
Jika anak sudah terlihat cukup tenang, maka coba mengajak mereka bicara tentang masalahnya dan beri solusi bersama atas situasi tersebut.***