redaksiutama.com – Poliomyelitis atau Polio adalah penyakit menular yang berbahaya disebabkan oleh virus yang dinamakan Polivirus (PV) dari genus Enterovirus, famili Picorna Viridae .
Seseorang yang terkena penyakit ini biasanya berasal dari makanan dan minuman yang dikonsumsinya sudah terkontaminasi tinja penderita. Selain itu, virus ini juga bisa menyebar melalui kontak antar manusia dengan cara mulut ke mulut.
Biasanya seseorang terkena penyakit Polio karena belum mendapatkan imunisasi polio, bepergian ke daerah yang masih banyak terjangkit polio, usia yang sangat lanjut atau sangat muda, luka di mulut, hidung, atau tenggorokan, dan stres atau kelelahan fisik yang luar biasa sehingga melemahkan sistem kekebalan tubuh (Rini Dwi Aryanti dalam Penyakit Menular di Sekitar Anda).
Penyakit ini menyerang tanpa mengenal usia, tetapi lebih banyak ditemui pada anak berusia 3-5 tahun. Sementara itu, penyebab Polio terjadi karena tiga strain, yaitu Brunhilde, Lanzig, dan Leon.
Di antara ketiga strain, Brunhilde adalah yang paling ganas di mana strain ini dapat menyebabkan wabah atau kejadian luar biasa lainnya. Sedangkan Lanzig adalah yang paling jinak (Frida N. dalam Lebih Tahu Tentang Penyakit Polio ).
Pada awal abad ke-20, penyakit polio menjadi salah satu penyakit yang paling ditakuti di dunia terutama negara-negara industri lantaran mampu melumpuhkan ratusan ribu anak setiap tahunnya.
Penyakit menakutkan ini mulai terkendali di negara-negara industri pada tahun 1950-an dan 1960-an, setelah ditemukannya vaksin yang efektif.
Penularan Penyakit Polio
Penularan penyakit Polio terjadi dengan dua cara yaitu mulut dan tenggorokan yang berasal dari tinja penderita dan mulut ke mulut yang berasal dari cairan penderita.
Umumnya virus menyebar melalui mulut dan tenggorokan yang berasal dari makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh seseorang di mana makanan dan minuman itu sudah terkontaminasi feses penderita.
Sementara itu, virus yang menyebar melalui mulut ke mulut agak jarang terjadi. Dalam kasus ini, virus menyebar melalui tetesan cairan seperti ludah, bersin, atau batuk.
Penyebaran virus ini lebih mudah saat tangan atau benda yang terkontaminasi dimasukkan ke dalam mulut.
Ciri-Ciri dan Gejala Penyakit Polio
Masa inkubasi virus polio biasanya terjadi sekitar 3-6 hari dan kelumpuhan terjadi dalam waktu 7-21 hari.
Gejala awal dari penyakit ini adalah demam, sakit kepala, muntah, kelelahan, leher kaku dan nyeri pada anggota badan.
Ciri-ciri dan gejala penyakit Polio berbeda-beda tergantung pada jenisnya. Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, berikut gejala yang ditimbulkan dari penyakit polio berdasarkan jenisnya.
1. Polio Non-Paralisis
Gejala yang terjadi pada jenis ini adalah demam, muntah, kejang dan nyeri otot, meningitis, sakit tenggorokan, letih, sakit kepala, tangan dan kaki, leher, punggung terasa sakit dan kaku, diare, dan ruam kulit.
2. Polio Paralisis
Gejala yang terjadi pada jenis ini adalah demam, sakit kepala, kehilangan refleks tubuh lemah otot, kaki, dan lengan terasa lemah.
3. Sindrom Pasca- Polio
Gejala yang terjadi pada jenis ini adalah sulit bernafas, lemah otot, sulit menelan, depresi, sulit berkonsentrasi, gangguan tidur, massa otot tubuh menurun, dan mudah lelah.
Pencegahan dan Pengobatan
Penyakit Polio virusnya sangat menular dan tidak bisa disembuhkan oleh obat. Virus polio dapat menyebabkan kelemahan permanen dan kelumpuhan total.
Namun, penyakit ini dapat dicegah dengan cara berikut (Rini Dwi Aryanti dalam Penyakit Menular di Sekitar Anda).
1. Imunisasi Polio
Imunisasi ini biasanya dilakukan pada saat bayi atau anak-anak. Terdapat dua jenis vaksin polio, yaitu vaksin salk yang merupakan vaksin polio tidak aktif, dan vaksin sabin yang merupakan vaksin virus polio aktif.
Namun, pada penderita yang memiliki gangguan sistem kekebalan, justru vaksin sabin dapat menyebabkan polio.
2. Masak Air hingga Mendidih
Virus polio dapat bertahan lama di air, maka dari itu saat memasak air harus mendidih sempurna karena suhu tinggi dapat dengan cepat mematikan virus polio.
3. Terapkan pola hidup sehat
Memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik akan mencegah terkenanya penyakit Polio , maka dari itu sebaiknya selalu menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.
4. Sanitasi yang Baik dan Bersih
Virus ini dapat bertahan lama pada air limbah dan air permukaan, bahkan bisa bertahan sampai berkilo-kilo meter dari sumber penularannya. Maka dari itu, sanitasi yang baik menjadi salah satu pencegahan yang dapat dilakukan.
Jika sudah terkena polio, tindakan yang dapat dilakukan hanya perawatan untuk meringankan gejala dengan cara terapi fisik, tindakan suportif, dan pencegahan terjadinya cacat.
Akan lebih baik jika penyakit ini ditemukan lebih dini agar dapat dilakukan perawatan dini pula. (Yani Suryani)***