Mengenal Amoeba Pemakan Otak: Asal-usul, Penyebab Infeksi, Gejala, hingga Cara Mengobati

redaksiutama.com – Publik Indonesia dikejutkan dengan jenis mikroorganisme yang dikabarkan dapat memakan otak manusia.

Jenis mikroorganisme tersebut adalah Naegleria fowleri yang baru-baru ini menjadi perhatian lantaran dilaporkan menginfeksi warga negara Korea Selatan.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KDCA), korban yang terinfeksi berusia 50 tahun dan telah meninggal akibat serangan amoeba pemakan otak .

Dilaporkan, warga negara Korea Selatan itu baru saja melakukan perjalanan ke Thailand dan diduga terinfeksi di negara tersebut.

Menurut KDCA, penularan Nagleria fowleri kepada manusia memang sangat jarang terjadi tetapi tidak menutup kemungkinan dapat terjadi.

Lalu apa itu Amoeba pemakan otak atau Naegleria fowleri ? Simak selengkapnya.

Asal-Usul Naegliria fowleriDilansir Pikiran-rakyat.com dari laman CDC, Naegleria fowleri merupakan organisme bersel tunggal yang hidup di dalam air tawar dan banyak ditemukan di danau, sungai, bahkan hingga tanah basah.

Jenis mikroorganisme ini ditemukan hampir di seluruh bagian bumi tetapi sangat berkembang pada lingkungan basah dengan temperatur hangat sekira 46 derajat Celsius.

Karena sifatnya yang menyukai lingkungan hangat, Naegleria fowleri ditemukan paling banyak di negara-negara yang dilewati garis ekuator seperti Indonesia dan Asia Tenggara, Kongo, Uganda, Maldives, Kiribati, Brazil, Kolombia, dan lain sebagainya.

Penyebab InfeksiSeseorang dapat terserang Naegleria fowleria melalui kontak dengan air yang sudah terkontaminasi.

Biasanya, amoeba tersebut akan memasuki tubuh melalui saluran hidung ketika seseorang berenang atau menyelam di dalam air yang sudah terkontaminasi.

Selain itu, orang juga dapat terinfeksi ketika membersihkan saluran hidung dengan air yang terkontaminasi amoeba tersebut.

Dalam beberapa kasus, kolam renang yang tidak memiliki kadar klorin yang cukup dapat menjadi salah satu penyebab terinfeksinya seseorang oleh amoeba pemakan otak .

Jika sudah terinfeksi, biasanya amoeba akan menyebar dan berkembang biak dengan cepat pada selaput otak.

Gejala Infeksi Naegleria fowleri Jika seseorang terinfeksi Naegleria fowleri , biasanya orang tersebut akan menunjukkan gejala mirip meningitis.

Biasanya gejala akan mulai dirasakan penderita pada hari ke-5 hingga ke-12 dimulai dengan gejala sakit kepala hebat, mual, dan muntah.

Gejala lanjutan yang timbul antara lain leher kaku, kebingungan, hilangnya konsentrasi, kejang, halusinasi, hingga yang paling parah koma.

Jika tidak ditangani secara cepat, infeksi dapat menimbulkan kematian pada penderitanya.

Pengobatan Infeksi Amoeba Pemakan OtakKarena kasus infeksi yang jarang, penanganan terhadap penderita infeksi Naegleria fowleri masih terus dilakukan.

Beberapa kasus menunjukan sejumlah obat mampu menurunkan gejala dan menghentikan pertumbuhan amoeba pemakan otak .

Saat ini beberapa obat yang digunakan antara lain amphotericin B, azithromycin, fluconazole, rifampin, miltefosine, dan dexamethasone.

Akan tetapi, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk menghitung kadar efektivitas obat-obatan tersebut.***

error: Content is protected !!