Mau Punya Otak yang Awet Muda? Konsumsi ‘Makanan Super’ Ini

redaksiutama.comJakarta, CNBC Indonesia – Kesehatan otak sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Dan sama seperti fisik, otak juga bisa menua dan menurun fungsinya.

Kabar baiknya, ada cara yang bisa Anda lakukan untuk membuat otak tetap muda serta terhindar dari penurunan fungsi kognitif dini.

Dilansir dari CNBC Make It, sebuah studi dari Wayne State University School of Medicine, menemukan bahwa gangguan kognitif seperti depresi, demensia, dan gangguan mental lainnya sering kali dikaitkan dengan kekurangan vitamin B.

“Kekurangan vitamin B12 sebagai penyebab masalah kognitif lebih umum daripada yang kita kira, terutama di kalangan lansia yang hidup sendiri dan tidak makan dengan benar,” jelas Rajaprabhakaran Rajarehinam, seorang psikiater dan penulis utama studi tersebut, dikutip Rabu (7/12/2022).

Berikut adalah sejumlah vitamin dan makanan untuk mencegah penurunan fungsi kognitif yang direkomendasikan oleh ahli otak Dr. Uma Naidoo dari Harvard Medical School.

Vitamin yang memiliki nama lain thiamin ini berperan sangat penting untuk fungsi dasar sel tubuh dan metabolisme nutrisi untuk energi. Otak adalah salah satu organ yang paling membutuhkan asupan B1 karena paling aktif secara metabolik dalam tubuh.

Maka dari itu, mengonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin B1, seperti ikan salmon, kacang polong, legum, hingga hati sapi sangat penting untuk menghindari gangguan neurologis.

Vitamin B2 atau riboflavin memiliki peran sebagai asisten enzim pada sel tubuh yang melakukan reaksi penting di tubuh dan otak.

Vitamin yang bisa ditemukan pada yogurt, ikan salmon, daging sapi, tahu, jamur, hingga bayam ini bisa membantu proses pertumbuhan sel, menghasilkan energi, dan memecah lemak serta bahan-bahan eksternal, seperti obat-obatan.

Niacin atau vitamin B3 diketahui bekerja dengan lebih dari 400 enzim untuk menghasilkan kolesterol dan lemak yang dibutuhkan oleh tubuh, mengubah energi untuk seluruh sistem organ tubuh, hingga menjadi antioksidan yang bisa mengurangi peradangan.

Alpukat, ikan teri, daging sapi, kacang hingga kentang adalah sejumlah makanan yang mengandung tinggi vitamin B3.

Dalam pembentukan koenzim A yang membantu enzim tubuh untuk membangun dan memecah asam lemak untuk energi, peran vitamin B5 sangat diperlukan. Selain itu, vitamin B5 juga dapat membantu tubuh menghasilkan lemak yang diperlukan.

Psikiater Gizi dan Pakar Otak, dr. Uma Naidoo mengatakan bahwa otak terdiri dari lemak. Dengan demikian, asam pantotenat atau vitamin B adalah vitamin terpenting dalam mendukung kesehatan otak.

Guna memenuhi kebutuhan vitamin B5, beragam makanan dan minuman, seperti jamur shitake, salmon, alpukat, daging dada ayam tanpa lemak, kuaci, hingga susu sapi murni bisa dijadikan pilihan untuk dikonsumsi.

Vitamin B6 terkenal karena berperan besar dalam pencegahan berbagai penyakit. Sebab, kadar vitamin ini dikenal mampu menekan risiko sejumlah sejenis kanker. Selain itu, vitamin yang banyak ditemukan pada keju, telur, wortel, hingga ubi jalar ini dapat membantu fungsi kekebalan dan kesehatan otak.

Vitamin B7 atau yang paling dikenal sebagai biotin bertugas mengatur sinyal sel untuk komunikasi yang cepat dan efisien ke seluruh tubuh. Selain itu, vitamin B7 juga berfungsi untuk membantu butuh mengubah karbohidrat menjadi glukosa yang dibutuhkan dalam menghasilkan energi.

Dilansir dari Healthline, makanan yang mengandung banyak vitamin B7 adalah kuning telur, kacang-kacangan, jeroan hati, ubi jalar, pisang, brokoli, hingga alpukat.

Vitamin B9 atau asam folat adalah suplemen populer dan vitamin utama untuk mendukung kesehatan otak dan saraf, fungsi neurotransmitter yang optimal, dan kesehatan psikologis yang seimbang.

Untuk memenuhi kebutuhan asam folat harian, seseorang dapat mengonsumsi makanan kaya akan kandungan vitamin B9, seperti selada, kol, brokolo, jeruk, lemon, alpukat, pepaya, hingga kacang-kacangan.

Vitamin B12 adalah salah satu vitamin esensial untuk pembentukan sel darah merah dan DNA, serta mendukung perkembangan dan fungsi sistem saraf. Selain itu, B12 juga mendukung pemecahan homosistein, protein yang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan jantung dan menyebabkan demensia jika berlebihan.

Deretan makanan yang banyak mengandung vitamin B12 adalah kerang, kepiting, ikan sarden, ikan salmon, daging sapi, susu, yogurt, hingga telur.

error: Content is protected !!
Exit mobile version