redaksiutama.com – Secara tidak sadar, makanan yang dikonsumsi sehari-hari tidak hanya berpengaruh pada kesehatan tubuh, tetapi juga pada kesehatan mental dan perkembangan otak manusia.
Mengutip CNBC Internasional, Sabtu (3/12/2022), ahli gizi asal Harvard, Dr. Uma Naidoo beberkan pola asupan makanan dapat memperbaiki suasana hati juga berperan penting pada kesejahteraan mental. Naidoo menyebutkan makanan seperti sayuran hijau, buah dan sayuran berwarna, makanan laut, dan kacang-kacangan, buncis dan biji-bijian semuanya meningkatkan kesehatan otak.
Namun, perlu digarisbawahi, terdapat pula beberapa makanan yang dapat membuat perkembangan fokus dan daya ingat manusia terganggu.
Lantas apa saja makanan yang dimaksud dapat menurunkan fungsi otak itu?
Naidoo mengatakan terdapat lima makanan yang perlu dihindari agar menjaga daya ingat dan fokus tetap tajam. Dia menyebutkan, walaupun jenis makanan ini akan sulit dihilangkan dalam program diet, tetapi moderasi menjadi kunci dalam meningkatkan fungsi otak.
“Namun di bawah ini adalah lima makanan yang harus dihindari jika Anda ingin menjaga daya ingat dan fokus tetap tajam. Tentu saja, sulit untuk sepenuhnya menghilangkan ini dari diet Anda, jadi moderasi adalah kuncinya,” ujar Naidoo.
Berikut jenis makanan yang harus dihindari ala Dr. Uma Naidoo:
Minyak olahan yang dimaksud adalah minyak yang sering diekstraksi dari kedelai, jagung, rapeseed (sumber minyak kanola), biji kapas, biji bunga matahari dan safflower, dan mengandung banyak asam lemak omega-6.
“Kelebihan konsumsi omega-6 dapat memicu tubuh untuk memproduksi bahan kimia yang dapat menyebabkan peradangan pada otak. Jika Anda menumis sayuran atau memanggang ikan atau daging, saya sarankan menggunakan minyak zaitun, kelapa, atau alpukat,” tuturnya.
Otak kita menggunakan energi dalam bentuk glukosa, sejenis gula, untuk memicu aktivitas seluler. Tapi diet gula tinggi bisa menyebabkan kelebihan glukosa di otak. Hal ini dapat menyebabkan gangguan memori dan berkurangnya plastisitas hippocampus, bagian otak yang mengontrol memori.
“Jangan lupa bahwa banyak makanan gurih juga mengandung gula tambahan, seperti saus pasta yang dibeli di toko, saus tomat, saus salad, dan bahkan sup kalengan. Tukar ini dengan barang buatan sendiri yang dibuat dengan makanan utuh,” ungkapnya.
Mengkonsumsi makanan olahan dapat berisiko menutup DNA di otak. Sebuah studi tahun 2022 juga menemukan bahwa peserta yang mengonsumsi makanan ultra-olahan dalam jumlah tinggi seperti makanan yang dipanggang dan soda lebih mungkin mengalami depresi ringan dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi paling sedikit.
“Jika Anda tidak bisa mengucapkan suatu bahan, atau tidak tahu bahan apa itu, sebaiknya hindari bahan tersebut,” sarannya.
Pemanis buatan yang dimaksud termasuk sakarin, sukralosa dan stevia. Selain itu, aspartam bisa sangat berbahaya. Hal ini juga menyebabkan oksidasi, yang meningkatkan radikal bebas berbahaya di otak.
“Beberapa alternatif untuk dipertimbangkan yaitu madu, ekstrak buah biksu atau gula kelapa,” katanya.
Bagaikan menjadi makanan ‘wajib’ di Indonesia, namun nyatanya makanan yang digoreng bisa menurunkan daya ingat dan fokus pada otak. Sebuah studi terhadap lebih dari 18.000 orang menemukan bahwa diet tinggi gorengan dikaitkan dengan skor memori dan kognisi yang lebih rendah.
“Sebagai alternatif, saya sarankan memilih versi makanan favorit Anda yang dipanggang, digoreng, atau dikukus,” tandasnya.