redaksiutama.com – Selama berabad-abad telah digunakan dalam berbagai pengobatan tradisional di banyak negara.
Cairan berwarna coklat keemasan ini diyakini memiliki khasiat untuk penyembuhan penyakit baik ringan sampai berat.
Khususnya pada , jenis madu yang satu ini kerap dielu-elukan memiliki khasiat lebih manjur ketimbang madu yang sudah diproses.
Lantas, apa itu madu mentah ? Apakah kandungan nutrisinya berbeda seperti madu yang sudah diproses?
Ciri khas madu mentah
adalah cairan pekat dengan rasa manis yang diproduksi oleh lebah madu.
Para koloni lebah biasanya menyimpan madu dalam sarangnya yang berbentuk heksagonal.
Nah, ini diambil atau dipanen langsung dari sarang lebah tanpa melalui proses pemansan, kemudian dikemas dan dijual di pasaran.
Madu mentah diyakini lebih berkhasiat karena mengandung bee pollen, beeswax serta beberapa bagian dari lebah mati.
Produsen madu mentah biasanya akan menjual hasil panen madu yang cuma melalui satu proses saja, yaitu penyaringan.
Proses penyaringan ini tujuannya hanya untuk menyaring kotoran yang ada di sarang lebah, kemudian hasil penyaringannya dimasukkan ke dalam kemasan dan siap dikonsumsi.
Proses ini agak berbeda seperti madu di pasaran yang biasa kita kenal. Sebab, biasanya madu kemasan itu telah melalui proses pasteurisasi.
Proses ini melalui berbagai tahapan pemanasan dengan tujuan untuk membunuh sel ragi, sehingga rasa madu alami dapat berubah, serta membuat masa penyimpanan jadi lebih lama.
Para ahli mengatakan bahwa madu pasteurisasi ini cenderung mengalami perubahan pada nutrisi dan zat yang terkandung di dalamnya.
Hal itu pula yang membuatnya berbeda dengan madu mentah dari segi rasa sampai khasiatnya bagi kesehatan.
Secara umum madu alami dapat bermanfaat untuk berbagai alasan pengobatan seperti;
- Antibakteri
- Efek penyembuhan luka yang lebih cepat
- Antioksidan tinggi
- Antiinflamasi
Khususnya pada terdapat kandungan bee pollen dan propolis yang merupakan zat lengket seperti lem.
Zat tersebut biasa digunakan oleh lebah untuk menyusun sarang heksagonalnya agar tetap kokoh.
Sebuah studi pada tahun 2017 dan 2015 menunjukkan manfaat bee pollen serta propolis yang menawarkan sifat antiinflamasi, antioksidan, antibakteri dan antikanker.
Kandungan itu menurut ahli dipercaya dapat menangkal radikal bebas, mencegah dan mengatasi kanker, cocok untuk diet, mempercepat penyembuhan luka, meredakan batuk, mengatasi diare, hingga menjaga kesehatan otak.
Meski menawarkan manfaat yang begitu banyak. Tapi di balik itu semua ada risiko kesehatan jika mengonsumsi jenis madu yang tidak melalui proses pemanasan ini.
Risiko kesehatan mengonsumsi madu mentah
Secara umum kandungan bee pollen pada madu mentah atau madu pasteurisasi mengandung sifat allergen.
Dengan kata lain, kemungkinan tidak semua orang dapat mengonsumsi madu mentah karena berisiko menyebabkan alergi.
Pusat Pengendalian dan Perlindungan Penyakit (CDC) AS memperingatkan bahwa anak di bawah usia satu tahun dilarang untuk mengonsumsi segala bentuk madu, termasuk madu pasteurisasi dan madu mentah.
Sebab pada usia tersebut bayi rentan terkena atau sejenis keracunan yang dapat berakibat fatal.
Meski madu mentah jarang menimbulkan reaksi parah pada orang dewasa, namun jika setelah mengonsumsinya kemudian mengalami sejumlah gejala seperti mual, muntah, sakit perut hingga diare, maka kondisi tersebut perlu diperiksakan ke dokter.
Selain itu juga dapat menimbulkan risiko infeksi. Khususnya pada pasien yang pernah menjalani transplantasi organ.
Sebab, orang dengan kondisi tersebut disarankan untuk mengurangi risiko penyakit bawaan yang diakibatkan oleh makanan. Salah satu makanan yang perlu dihindari adalah madu mentah.
Menurut pedoman pasca-transplantasi organ yang diterbitkan pada Februari tahun 2016 oleh American Academy of Family Physicians, madu mentah mengandung sejumlah mikroogranisme yang bisa memicu inflamasi pada pasien dengan kondisi tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.