Kecemasan Bikin Kebelet Buang Air Besar, Apa Alasannya?

redaksiutama.com – Kecemasan merupakan perasaan tidak nyaman, seperti khawatir atau ketakutan, yang berlangsung secara ringan maupun berat.

Ketika orang mengalami kecemasan , mereka dapat mengalami masalah pada pernapasan dan peluang terkena penyakit kardiovaskular menjadi meningkat.

Di samping itu, kecemasan yang bisa dialami oleh orang berusia muda maupun tua juga berisiko menyebabkan masalah pencernaan.

Kecemasan dikatakan menimbulkan orang kebelet buang air besar (BAB) yang mendorong mereka ingin buru-buru pergi ke toilet.

Lantas, kenapa hal tersebut bisa terjadi?

Berikut penjelasannya.

Kecemasan bikin kebelet BAB

Dilansir dari Prevention, kecemasan pada dasarnya merupakan kekhawatiran berlebihan yang tidak rasional -setidaknya sampai tingkat tertentu.

Demikian penjelasan yang disampaikan kepala petugas klinis di Mission for Michael Healthcare, Meghan Marcum, Psy.D.

Kendati membuat orang tidak tenang hati dan pikirannya, dalam beberapa situasi, kecemasan yang berlangsung singkat dapat membantu.

Salah satu dampak positif dari merasakan cemas adalah meningkatkan kesadaran ketika mengemudi di tengah kondisi yang berbahaya.

Meski begitu, kecemasan bisa berubah menjadi masalah apabila terjadi secara berlebihan sepanjang hari.

Kecemasan juga dapat dikatakan tidak wajar apabila mengganggu tidur, membuat otot tegang, tidak mampu rileks, dan detak jantung meningkat.

Di samping itu, kecemasan -seperti yang sudah dikatakan- dapat menyebabkan perut mulas yang membuat orang kebelet BAB.

“Sumbu usus-otak adalah interaksi fisik dan kimia antara usus dan otak Anda,” jelas ahli diet, Nicole Lindel, MS, RDN.

“Kami tidak tahu apakah stres dan kecemasan menyebabkan gangguan pencernaan, sebaliknya atau keduanya”.

“Tapi, ada korelasi yang pasti antara keduanya,” kata Lindel.

Ia menjelaskan bahwa rasa mulas dan kecemasan dipengaruhi oleh usus yang menghasilkan 90 persen neurotransmitter.

Neurotransmitter adalah pembawa pesan kimiawi tubuh yang membawa pesan dari satu sel saraf ke sel saraf lain.

Nah, neurotransmitter yang dihasilkan oleh usus dapat memengaruhi suasana hati yang disebut serotonin -yang juga berdampak pada kondisi mental.

“Kecemasan dapat menyebabkan sakit perut dan masalah dengan usus, yang juga dapat memengaruhi nafsu makan dan tingkat energi,” kata Macum.

Proses di saluran pencernaan

Ketika kecemasan, mikrobioma dalam saluran pencernaan dapat mengalami perubahan selama masa cemas.

Salah satunya adalah perubahan sensitivitas perut yang dapat menyebabkan sakit perut.

Tak hanya itu, terjadi pula peningkatan asam lambung yang disebabkan oleh kecemasan yang berakibat pada refluks asam atau mual.

Di sisi lain, perubahan mikrobioma dapat menyebabkan konstipasi (sembelit), perut kembung, diare, dan masalah pencernaan lainnya.

Gangguan perut ketika cemas juga dipicu oleh peningkatan hormon stres kortisol yang dapat menyebabkan sembelit, diare, atau bahkan keduanya.

Gejala-gejala ini kemungkinan akan berkembang secara perlahan dan kambuh ketika orang mengalami kecemasan.

Jadi, tak mengherankan apabila perut mulas yang disebabkan oleh kecemasan tidak terjadi ketika akhir pekan atau hari libur.

“Stres dapat mendatangkan malapetaka dalam segala hal dan gejala paling umum dengan stres disebut sindrom iritasi usus besar.”

Hal tersebut dikatakan profesor kedokteran klinis di Touro College of Osteopathic Medicine, Niket Sonpal, MD.

Cara menjaga kesehatan saluran pencernaan

Ada beberapa cara untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan supaya tidak terpengaruh oleh kecemasan.

Berikut di antaranya:

  • Menikmati makanan secara perlahan di tempat yang tenang
  • Konsumsi makanan probiotik, seperti kimchi, kombucha, atau yogurt
  • Variasikan makanan untuk membantu mendiversifikasi mikrobioma usus
  • Minum teh herbal untuk mengurangi gejala perut mulas
  • Makan buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian
  • Hindari makanan dan minuman olahan, seperti soda atau kue.

Cara meredakan kecemasan

Kecemasan alangkah baiknya segera ditangani supaya rutinitas tidak terganggu.

Berikut cara-cara untuk meredakan kecemasan.

  • Makan makanan seimbang
  • Tidur di waktu yang sama setiap malam
  • Latihan relaksasi
  • Latihan kardiovaskular untuk membantu mengeluarkan hormon stres
  • Napas panjang, hirup udara dari hidung dan keluarkan lewat mulut.

Konsultasi ke dokter

Meski ada beberapa cara untuk meredakan kecemasan, Marcum menyarankan orang untuk pergi ke dokter apabila kecemasannya mulai mengganggu aktivitas.

Ahli gastroenterologi dapat menentukan penyebab masalah perut dan menyingkirkan penyakit yang mungkin memengaruhi kesehatan.

Jika gejala berlangsung lebih dari 2-3 hari, dokter dapat melakukan tes seperti kolonoskopi atau pemeriksaan darah untuk mendeteksi masalah.

Selain itu, tidak ada salahnya berkonsultasi dengan ahli diet untuk menentukan makanan dan minuman apa saja yang boleh dikonsumsi.

error: Content is protected !!
Exit mobile version