redaksiutama.com – Jakarta, CNBC Indonesia – Kolesterol tinggi merupakan salah satu kondisi medis yang banyak diderita masyarakat modern saat ini. Jika mengalami kolesterol tinggi, seseorang lebih berisiko terkena penyakit mematikan seperti jantung dan stroke.
Sebenarnya, menjaga kadar kolesterol agar tetap normal tidak susah. Anda hanya perlu menjalankan gaya hidup sehat dan lebih memerhatikan asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh.
Sayangnya, ada sejumlah kebiasaan buruk yang tanpa disadari bisa membuat seseorang menderita atau bahkan memperburuk kondisi kolesterol tinggi. Berikut adalah ulasannya yang dikutip dari berbagai sumber:
Serta memiliki peran penting dalam menjaga kadar kolesterol dalam darah.
“Serat mengikat kelebihan kolesterol dan membersihkannya dari aliran darah,” kata ahli diet berlisensi Danielle McAvoy, RD, dikutip dari Eat This Not That.
Dia menambahkan bahwa orang dengan kolesterol tinggi harus berusaha ekstra keras untuk mengonsumsi 25 sampai 30 gram serat yang direkomendasikan per hari.
Sementara itu, ahli gizi berlisensi Sarah Rueven mengatakan, jika Anda benar-benar ingin menghilangkan kadar kolesterol tinggi, usahakan untuk membuat serat tersebut larut dalam air. Itu berarti Anda harus lebih banyak mengonsumsi makanan seperti kacang-kacangan, oat, jeruk, apel, stroberi, kubis Brussel, dan kentang.
Keripik yang renyah dalam kemasan memang nikmat, tetapi makanan ini bisa berdampak buruk terhadap kolesterol Anda.
“Makanan ini sering kali ditambahkan minyak terhidrogenasi untuk memperpanjang umur simpan,” ungkap McAvoy. Banyak dari minyak ini adalah jenis lemak jenuh, yang dikaitkan dengan kadar LDL yang tinggi.
Minyak yang biasanya digunakan untuk menggoreng makanan biasanya mengandung lemak trans yang tinggi, yang dikenal sebagai peningkat kolesterol.
“Makanan yang digoreng adalah yang paling buruk untuk kolesterol,” kata Amy E. Rothberg, spesialis obesitas dan direktur klinik manajemen berat badan di Michigan Medicine. “Mengukus, memanggang, memanggang, dan memanggang jauh lebih baik daripada menggoreng.”
Tidak semua lemak itu buruk dan, faktanya, sebagian lemak sebenarnya baik untuk tubuh Anda.
Menurut Lainey Younkin, ahli diet penurunan berat badan di Lainey Younkin Nutrition, Anda harus fokus mengganti jenis lemak dalam makanan Anda, bukan menghilangkannya sepenuhnya.
“Penelitian menunjukkan bahwa mengganti lemak jenuh dan trans dengan lemak tak jenuh poli dan tak jenuh tunggal adalah terkait dengan kadar kolesterol LDL dan HDL yang sehat.”
Lemak sehat dapat Anda temukan antara lain di alpukat dan kacang-kacangan.
Tempe dan tahu yang berbahan baku kedelai sangat baik untuk kolesterol selama tidak digoreng. Zat fitoestrogen dalam kedelai dapat menghalangi penyerapan kolesterol dan dapat membantu menurunkan kolesterol LDL.
Perlu dicatat bahwa Harvard T.H. Chan School of Public Health mengakui bahwa studi tentang kedelai masih bertentangan, tetapi pada titik ini, tidak ada bukti kuat untuk menghindari makanan berbasis kedelai.