redaksiutama.com – Kolesterol adalah suatu zat lemak yang dibuat di dalam hati dan lemak jenuh dalam makanan.
Genetika dan gaya hidup dapat memengaruhi berapa banyak kolesterol yang dihasilkan hati.
Pakar kesehatan pun membaginya menjadi dua jenis:
• Kolesterol low-density lipoprotein (LDL)
Orang sering menyebutnya kolesterol jahat. LDL dapat berkontribusi pada penyumbatan arteri ketika kadarnya tinggi.
Saat kadar kolesterol terlalu banyak atau tinggi, ini bisa menyebabkan penyumbatan yang kemudian dapat memicu serangan jantung atau stroke.
• Kolesterol lipoprotein densitas tinggi (HDL)
Orang sering menyebutnya kolesterol baik. HDL membantu menghilangkan kolesterol LDL dari darah.
Saat menguji angka kolesterol, dokter sering juga melihat kadar trigliserida atau lemak.
Lemak-lemak ini menyimpan kelebihan energi dari makanan seseorang dan dapat berkontribusi pada kelebihan kadar kolesterol LDL.
Ada pun beberapa perawatan yang dapat dilakukan untuk menurunkan kolesterol LDL adalah dengan perubahan gaya hidup yang lebih sehat.
Selain itu, suplemen herbal juga dapat membantu menurunkan kolesterol.
Bahan alami untuk menurunkan kolesterol
Nah, untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak sejumlah bahan herbal yang terbukti mampu membantu menurunkan kolesterol, sebagaimana dilansir dari laman Medical News Today berikut ini.
1. Jahe
Jahe adalah ramuan populer yang digunakan orang dalam berbagai hidangan yang terinspirasi dari Asia.
Selain untuk menambahkan rasa pada makanan, jahe juga dapat digunakan sebagai suplemen untuk membantu berbagai kondisi kesehatan.
Dalam tinjauan sistematis dan meta-analisis tahun 2018, para peneliti melihat 12 percobaan.
Studi menunjukkan bahwa jahe dosis rendah, kurang dari 2 g per hari, memiliki efek yang baik dalam menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol LDL.
Namun, mereka juga mencatat bahwa studi tambahan diperlukan untuk membuktikan keefektifan jahe dalam menurunkan kolesterol tinggi.
Seseorang dapat menambahkan jahe ke dalam makanan mereka atau mempertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen.
2. Biji dan daun fenugreek
Studi menunjukkan bahwa suplemen fenugreek dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat.
Menurut meta-analisis tahun 2020, para peneliti menemukan bahwa penggunaan suplemen fenugreek dapat membantu menurunkan kadar kolesterol pada penderita diabetes.
Namun, penulis juga mencatat perlunya studi tambahan untuk memastikannya.
3. Ekstrak daun artichoke
Kita dapat mengonsumsi artichoke sebagai bagian dari diet bergizi seperti diet mediterania.
Beberapa penelitian selama bertahun-tahun melihat bagaimana artichoke memengaruhi kadar kolesterol.
Sebuah meta-analisis tahun 2018 menemukan ekstrak daun artichoke dapat menurunkan kadar kolesterol LDL dan trigliserida.
Para peneliti menyatakan, suplemen ekstrak daun artichoke dapat bekerja dalam kombinasi dengan terapi penurun lipid, khususnya pada mereka yang menderita hiperlipidemia.
Ini adalah kondisi ketika tubuh seseorang memiliki kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida.
4. Yarrow
Yarrow adalah tanaman herbal berbunga yang telah digunakan selama bertahun-tahun untuk pengobatan tradisional.
Beberapa bukti menunjukkan bahwa tanaman ini mungkin memiliki efek menurunkan kolesterol.
Dalam sebuah studi dari tahun 2012, para peneliti menemukan bahwa yarrow dapat membantu menurunkan kadar kolesterol pada ayam broiler.
Namun, hasil ini mungkin tidak dapat diterapkan pada manusia karena tujuan penelitian berlangsung hanya untuk melihat bagaimana mengurangi penggunaan antibiotik pada ayam.
Sebuah studi tahun 2019 juga menemukan bahwa ekstrak yarrow menunjukkan tanda-tanda mengubah lipid secara in vitro, yang berarti di luar organisme hidup.
Namun, penulis tidak menyebutkan penggunaannya untuk menurunkan kolesterol secara keseluruhan. Mereka justru mengusulkan bahwa yarrow mungkin memiliki kegunaan untuk mengobati kanker pankreas.
Kendati demikian, mengonsumsi suplemen yarrow dapat membantu mengatasi kolesterol, meskipun penelitian yang secara khusus melihatnya pada manusia saat ini masih kurang.
5. Holy basil
Holy basil adalah ramuan yang memiliki rasa sedikit pedas dan pahit.
Sebuah studi tahun 2018 melihat bagaimana holy basil mampu memengaruhi orang dewasa berusia 40 tahun ke atas dengan gangguan metabolisme.
Ditemukan bahwa dosis yang lebih tinggi menyebabkan kadar kolesterol total dan LDL turun. Seseorang perlu mengonsumsi setidaknya 1 gram (g) per hari untuk mencapai hal ini.
Namun, para peneliti studi juga mencatat bahwa efeknya bersifat jangka pendek. Tidak jelas apakah penggunaan jangka panjang akan memiliki efek yang bertahan lama.
6. Rosemary
Rosemary mungkin juga memiliki beberapa efek positif pada penurunan kadar kolesterol.
Menurut sebuah studi tahun 2014, orang yang mengonsumsi 2, 5, atau 10 g bubuk rosemary setiap hari mengalami penurunan kadar kolesterol total.
Rempah ini juga diketahui dapat membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan kondisi kronis lainnya.
Namun, penelitian ini hanya menggunakan ukuran sampel yang kecil, sehingga penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menarik kesimpulan yang lebih jelas.
7. Kunyit
Kunyit adalah bumbu umum dalam masakan Timur Tengah dan India.
Orang-orang mengenalnya karena warna kuningnya yang khas dan profil rasa yang kaya.
Beberapa orang juga menggunakannya dalam pengobatan tradisional untuk berbagai manfaat kesehatan potensial.
Sebuah studi tahun 2017 meneliti efek komponen aktif kunyit, kurkumin, pada risiko penyakit kardiovaskular.
Para peneliti menemukan bahwa kunyit dan kurkumin dapat melindungi pasien yang berisiko penyakit kardiovaskular dengan meningkatkan kadar lipid serum.
Namun, mereka mencatat bahwa studi tambahan diperlukan untuk membantu membuktikan keefektifannya, serta memberikan dosis dan keamanan yang tepat.