Cara Melarang Orang Lain Mencium Anak Kita Tanpa Bersikap Kasar

redaksiutama.com – Sebanyak 600 anak di Bantul, Yogyakarta menderita Tuberkulosis (TBC) akibat kebiasaan dicium dan digendong orang di sekitarnya.

Anak -anak ini tertular TBC dari orang lain, yang merupakan penderita penyakit tersebut namun belum terdeteksi.

Kabar ini tentu memicu kekhawatiran orangtua sehingga takut membiarkan anaknya berinteraksi dengan orang lain.

Terlebih lagi, kita menghadapi masa liburan yang identik dengan kumpul keluarga dan bertemu banyak orang.

Sering kali, orang-orang tidak bisa menahan diri untuk mencium, menggendong atau menyentuh bayi maupun anak-anak karena dianggap lucu tanpa menyadari risiko kesehatannya.

Risiko kesehatan ketika anak dicium atau digendong orang lain

Kesadaran sebagian besar orangtua agar melarang anaknya dicium orang lain belum cukup terbangun.

Tidak banyak yang sadar jika kebiasaan tersebut bisa menyebabkan penyebaran virus atau penyakit yang membahayakan kesehatan buah hati.

Brittany Grider, MD, Pediatric Hospitalists of Northwest Ohio, AS, menyarankan para orangtua tidak membiarkan bayinya dicium orang yang tidak tinggal serumah dengan kita.

“Sistem kekebalan bayi belum matang hingga sekitar dua hingga tiga bulan,” katanya.

“Dalam beberapa bulan pertama itu, sistem kekebalan — terutama kekebalan yang dimediasi sel — menjadi lebih berkembang. Ini sangat penting dalam membantu anak melawan virus.”

Penyakit yang membayangi termasuk herpes, flu, TBC hingga alergi makanan.

Di sisi lain, sedikit orangtua yang sadar soal risiko ini masih sulit menerapkan batasan pada orang lain, khususnya keluarga, kerabat atau tetangga agar tidak menyentuh anaknya.

Banyak dari kita merasa tidak enak untuk melarang kontak fisik tersebut, apalagi di momen kumpul-kumpul.

Cara melarang orang lain mencium anak kita tanpa bersikap kasar

Sebenarnya, kita bisa bersikap tegas agar anak tidak dicium, digendong atau dipegang tanpa harus bersikap kasar.

Beberapa trik yang bisa diterapkan oleh orangtua yakni:

Alasan Covid-19

Pandemi mungkin sudah mereda namun kita bisa memanfaatkan Covid-19 agar orang lain tidak berkontak fisik dengan anak.

Sampaikan dengan kalimat yang sopan namun tegas dan mengungkapkan kekhawatiran kita tentang virus dan pandemi saat ini.

Bersikap tegas dan terang-terangan

Cara ini juga bisa dipakai dengan pilihan kalimat yang netral namun cukup menjelaskan.

Misalnya dengan kalimat,

Sebenarnya, kamu tidak membiarkan siapa pun menyentuh bayi kami sekarang”

Kami mencoba mengajari anak-anak kami sejak dini tentang consent. Jadi saya lebih suka Anda bertanya kepada saya terlebih dahulu.

Tolong jangan sentuh dia. Saya tidak mengizinkannya.”

Berdalih

Jika belum berani berkonfrontasi, cari alasan untuk segera pergi dari lokasi dan menghindari orang tersebut.

Misalnya kita harus pergi berbelanja, mencuci piriang, mengambil barang yang ketinggalan atau alasan lainnya.

Jadikan anak sebagai senjata

Sampaikan kepada orang tersebut jika anak akan menjadi rewel atau menangis jika disentuh, dicium maupun digendong orang lain.

Bisa juga mengatakan jika anak tidak suka orang asing atau sedang agak sensitif sehingga kurang mood jika harus berinteraksi dengan orang lain.

Jika merasakan respon negatif dari orang tersebut, berikan kedipan atau senyuman untuk melunakkan suasana.

Pakai gendongan yang menempel ke tubuh

Kenakan gendongan bayi yang membuat anak menempel lekat ke tubuh kita.

Tujuannya agar orangtua memiliki kendali penuh atas posisi anak sehingga bisa mengatur kedekatan fisiknya dengan orang lain.

Cara ini bisa dipakai ketika harus menghadiri acara keluarga, pergi belanja atau momen lain yang berisiko berjumpa banyak orang.

Tutupi anak

Taruh jaring, sekat atau penutup lainnya di atas stroller anak sehingga orang tidak terlalu tertarik dengan buah hati kita.

Tips ini juga baik untuk menjaga si kecil dari kuman atau virus ketika ada orang yang tak sengaja bersin di sekitarnya.

Dengan penutup itu, orangtua juga bisa berdalih anak sedang tidur atau beristirahat ketika ada yang ngotot ingin mencium atau menggendongnya.

Bahasa tubuh

Katakan tidak kepada orang lain dengan bahasa tubuh kita ketika mereka sudah terlihat ingin menggendong buah hati.

Bisa dengan segera berpaling, memandang ke arah yang lain, alihkan percakapan atau berpura-pura tidak dengar ketika mereka menyampaikan keinginannya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

error: Content is protected !!